SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)
Bencana Jateng berupa longsor mengancam wilayah Magelang.
Semarangpos.com, TEMANGGUNG-Sebuah tebing retak di Desa Donomulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah rawan longsor dan mengancam puluhan rumah yang berada di bawahnya.
Berdasarkan pantauan di Magelang, Rabu (6/1/2016), tanah retak dengan panjang sekitar 200 meter tersebut terjadi di Dusun Kalisalak Desa Donomulyo, Kecamatan Secang.
Kepala Desa Donomulyo, Anwari mengatakan retakan tebing setinggi 50 meter tersebut mengancam 64 keluarga yang berada di bawahnya. Ia mengatakan retakan tanah tersebut sudah dilaporkan warga sekitar sebulan lalu. Jumlah retakan ada tiga titik, paling parah berada di atas tebing Dusun Kalisalak.
Ia menuturkan retakan tanah juga terjadi di Dusun Tepis. Di dusun tersebut retakan tanah juga mengakibatkan sejumlah dinding rumah warga retak.
“Sekitar 14 pekarangan rumah warga terjadi keretakan, sebagian dinding rumah juga ikut retak,” katanya.
Ia menuturkan satu rumah di Dusun Tepis yang mengalami keretakan pada Selasa (5/1/2016) malam roboh akibat guyuran hujan dan diperparah dengan angin kencang.
Ia menuturkan tanah retak juga mengancam sejumlah rumah di Dusun Ngimbang dan Sugihan. Ia mengatakan tanah retak tersebut sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang dan dalam waktu dekat masyarakat akan mendapat sosialisasi tentang antisipasi dan penanganan bencana.
Ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat turun hujan. Warga Kalisalak, Isnaeni berharap di lokasi retakan tanah supaya dipasang alat peringatan dini guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami sangat tidak nyaman, terutama jika terjadi hujan. Apalagi jika terjadi hujan malam hari, kami selalu was-was dan tidak bisa tidur,” katanya.