Jateng
Sabtu, 4 Februari 2017 - 21:50 WIB

BENCANA KUDUS : Kritis, Belasan Rumah Terancam Tanah Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana alam tanah longsor (JIBI/Solopos/Dok.)

Bencana alam tanah longsor mengancam Kudus, bahkan belasan Rumah dalam kondisi kritis.

Semarangpos.com, KUDUS — Bencana alam tanah longsor mengancam belasan rumah di Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Pemilik rumah-rumah yang berada dalam kondisi kritis itu terpaksa mengungsi.

Advertisement

Kepala Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Sugiyono, di Kudus, Jumat (3/2/2017), mengatakan berdasarkan hasil pendataan terdapat 15 rumah warga yang tersebar di dua dukuh yang kondisi tempat tinggalnya terancam bencana itu.

Di Dukuh Semliro, katanya, terdapat 13 rumah warga yang terancam bencana tanah longsor, mengingat tebing di dekat permukiman mereka retak, bahkan sudah ada rumah penduduk yang temboknya sudah retak. Demi keselamatan warga, kata Sugiyono, ke-13 keluarga itu diminta mengungsi ke tempat kerabat mereka yang berada di wilayah lebih aman dari bencana alam tanah longsor.

Ancaman longsor lainnya, muncul di Dukuh Wetan Kali. Di lokasi itu terdapat dua rumah yang terancam tanah longsor. “Hanya saja, yang mengungsi hanya satu keluarga, sedangkan keluarga satunya masih mau menempati karena ancamannya tidak begitu parah,” ujarnya.

Advertisement

Meskipun demikian, dia mengimbau warga di kawasan rawan bencana alam tanah longsor di Kudus itu mengungsi. Mereka wajib memperhatikan tanda-tanda akan terjadi tanah longsor, seperti muncul retakan tanah. Jika tanda-tanda itu muncul, maka pilihannya hanya mengungsi.

Ia mengatakan retakan tanah di Dukuh Semliro diketahui warga, Kamis (2/2/2017). Sedangkan, di Dukuh Wetan Kali pada Jumat sekitar pukul 06.00 WIB. Untuk penanganan sementara, kata dia, dari BPBD Kudus menutupi tanah yang retak dengan plastik.

“Harapannya saat musim hujan air tidak masuk ke tanah yang retak karena bisa mengakibatkan longsor dan berpotensi menimpa 13 rumah yang ada di sekitarnya,” ujarnya.

Advertisement

Terkait dengan bantuan kebutuhan pokok masyarakat yang mengungsi ke sanak keluarganya, kata dia, hingga kini belum ada. Permasalahan tersebut, katanya, sudah dilaporkan kepada pihak Kecamatan Gebog serta BPBD maupun kepolisian.

Kasus bencana tanah longsor di Desa Rahtawu, bukan kali ini saja karena sebelumnya juga pernah terjadi dan menimpa beberapa rumah warga. Kejadian tanah longsor sebelumnya pada Februari 2011 yang diawali dengan hujan deras mengguyur desa tersebut. Peristiwa tanah longsor paling parah terjadi pada 2008 menimpa enam rumah warga di Dukuh Wetan Kali dengan tingkat kerusakan bervariasi.

Berdasarkan peta rawan bencana, daerah rawan bencana alam tanah longsor di Kudus tersebar di 13 desa, meliputi Rahtawu, Menawan, Jurang, dan Kedungsari (Kecamatan Gebog), Terban (Kecamatan Jekulo), serta Soco, Ternadi, Japan, Kuwukan, Puyoh, Colo, Dukuh Waringin, dan Cranggang (Kecamatan Dawe).

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif