Jateng
Selasa, 4 Oktober 2016 - 15:50 WIB

BENCANA SEMARANG : Longsor Hantui Warga Semarang, Begini Pesan Wali Kota...

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga terlihat tengah membersihkan puing-puing rumah yang tertimpa longsor Perumahan Bukit Sari Jl. Bukit Bromo No. 26, Ngesrep, Banyumanik, Semarang, Senin (3/10/2016). Akibat bencana longsor ini dua kakak beradik penghuni rumah itu, yakni Jessica dan Jason, tewas. (Akun pengguna Facebook Momount Dharmono/MIK Semar)

Bencana Semarang berupa tanah longsor menjadi momok yang menakutkan bagi warga Kota Atlas.

Semarangpos.com, SEMARANG – Bencana tanah longsor menjadi momok yang menakutkan bagi warga Kota Semarang. Terlebih lagi pada musim penghujan seperti saat ini.

Advertisement

Akibat bencana longsor ini, tak jarang warga yang menjadi korban mengalami luka-luka, bahkan meninggal dunia, seperti yang dialami kakak beradik, Jessica, 18, dan Jason–bukan Jessen seperti yang diberitakan sebelumnya, warga perumahan elite di Jl. Bukit Bromo No. 26, RT 004/RW 011, Bukitsari, Banyumanik, Semarang.

Keduanya tewas setelah tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya yang diterjang longsor, Minggu (2/10/2016) pagi. Terkait bencana longsor yang menewaskan kakak beradik itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, merasa prihatin.

Ia pun mengimbau warga Kota Semarang untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah perbukitan. Hal ini karena bencana tanah lonsor di Semarang kerap terjadi. Terlebih saat hujan turun dengan intensitas yang cukup tinggi.

Advertisement

“Periksa secara rutin talut atau bangunan tinggi yang ada di sekitar wilayah perbukitan. Laporkan kepada Pemkot Semarang apabila ditemukan retakan bangunan-bangunan tinggi di sekitar pemukiman,” ujar Hendi saat meninjau lokasi rumah milik Jessica dan Jason, Senin (3/10/2016).

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di jajaran pemerintahan Kota Semarang juga mengucapkan terima kasih pada petugas Basarnas Kantor SAR Semarang dan tim SAR gabungan yang telah melakukan proses evakuasi terhadap jenazah Jessica dan Jason.

Seperti diberitakan sebelumnya, proses evakuasi tubuh Jessica dan Jason memakan waktu yang cukup lama. Tim SAR gabungan sempat kesulitan melakukan proses evakuasi karena banyaknya material berupa tanah dan batu serta kontruksi bangunan yang terbuat dari beton di lokasi longsor.

Advertisement

Untungnya, setelah enam jam melakukan proses evakuasi, tim SAR gabungan yang dibantu aparat TNI dan Polri berhasil menemukan jasad kakak beradik itu. Jasad korban yang berhasil dievakuasi itu pun langsung disambut isak tangis keluarga korban.

Kedua orang tua Jessica dan Jason, Enrico Widianto dan Christin Solihin, yang selamat dalam bencana longsor itu langsung shock melihat jasad kedua anaknya saat dimasukkan ke dalam ambulans. “Tentang kejadian longsor di Bukit Sari, saya mengucapkan matur nuwun kepada tim gabungan dari SAR, Polrestabes, Kodim, Satpol PP, yang bekerja sampai dini hari untuk melakukan evakuasi dan pencarian korban dua kakak beradik ini,” tutur Hendi seperti dilansir situs resmi Pemkot Semarang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif