SOLOPOS.COM - Ilustrasi kawasan rawan longsor di Semarang. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Bencana alam tanah longsor disikapi Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dengan berseru kepada warganya untuk waspada.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat—terutama yang tinggal di kawasan perbukitan—untuk mewaspadai tanah longsor seiring tingginya curah hujan.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Hari-hari ini, Semarang, sama dengan daerah-daerah lainnya, [diguyur] hujan terus-menerus. Semarang memiliki kontur dataran rendah dan perbukitan,” katanya di Semarang, Senin (3/10/2016). Hal itu diungkapkannya seusai Rapat Paripurna DPRD yang mengesahkan tiga peraturan daerah, salah satunya mengenai penataan OPD di lingkup Pemerintah Kota Semarang.

Dengan tingginya curah hujan, Hendi—sapaan akrab Hendrar Prihadi—mengingatkan masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan harus terus mewaspadai terjadinya bencana tanah longsor. “Kami imbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan untuk mewaspadai lingkungan sekitar yang mereka tinggali. Kalau ada talud, dicek. Bangunan yang tinggi, harus dicek,” katanya.

Ia mengatakan sudah memerintahkan jajaran di bawahnya hingga tingkat kelurahan untuk menerbitkan surat edaran (SE) kepada RT dan RW, terutama yang tinggal di kawasan perbukitan. “Sudah kami lakukan mapping, mana wilayah-wilayah yang rawan longsor. Kami sampaikan SE melalui kelurahan kepada RT dan RW untuk menyampaikan antisipasi tanah longsor ini,” katanya.

Apabila ada tanah, talud, atau bangunan yang rawan longsor, kata dia, masyarakat harus segera melaporkan kepada Pemkot Semarang yang akan menerjunkan tim untuk melakukan penanganan. “Kami perlu bantuan masyarakat. Segera laporkan. Ini merupakan sebuah sikap kewaspadaan terhadap cuaca buruk yang berpotensi menyebabkan tanah longsor, dan sebagainya,” katanya.

Sebagaimana diwartakan, sebuah rumah di Perumahan Bukit Sari, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/10/2016) malam, tertimbun talud yang longsor akibat hujan deras yang mengguyur sepanjang malam. Dua penghuni rumah di Jl. Bukit Bromo No. 26, Kota Semarang yang terjebak talut longsor, yakni Jesica, 19, dan Jensen, 9, ditemukan Tim SAR, Senin (3/10/2016) dini hari, dalam kondisi meninggal dunia. Evakuasi kedua korban tersebut cukup sulit meskipun posisi mereka berdekatan mengingat kondisi mereka yang tertimbun beton yang menjadi struktur bangunan mewah itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya