Jateng
Selasa, 15 Desember 2015 - 07:50 WIB

BENCANA TEMANGGUNG : BPBD Temanggung Dirikan Enam Pos Siaga Bencana

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir. (JIBI/dok)

Bencana Temanggung diharapkan bisa diantisipasi dengan didirikannya pos siaga bencana.

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berencana mendirikan enam lokasi pos siaga darurat bencana alam di daerah rawan bencana alam.

Advertisement

Kasi Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, di Temanggung, Senin (14/12/2015), mengatakan enam titik pos siaga darurat bencana alam itu didirikan di kantor BPBD Temanggung, Kecamatan Parakan, Bejen, Gemawang, Kaloran, dan Wonoboyo.

“Keenam titik pos siaga bencana ini akan mengampu daerah lain di sekitarnya yang rawan terjadi bencana alam,” katanya.

Menurut dia pos siaga bencana alam itu didirikan sesuai dengan potensi bencana di dearah masing-masing. Pos siaga Temanggung, Parakan, dan Bejen didirkan karena ketiga daerah ini dalam pemetakan BPBD rawan bencana banjir.

Advertisement

Ia mengatakan ketiga kecamatan tersebut daerah rawan banjir karena dilintasi aliran sungai yang cukup besar, untuk Temanggung ada Sungai Jambe dan Kuas, sedangkan di Parakan ada Sungai Galeh dan di Kecamatan Bejen ada Sungai Kodri.

Sedangkan tiga pos siaga lainnya di Gemawang, Wonoboyo, dan Kaloran merupakan daerah rawan tanah longsor. Pos siaga di Kecamatan Gemawang mengampu Kecamatan Jumo dan Kandangan. Pos siaga Wonoboyo mengampu Kecamatan Wonoboyo dan Tretep, dan pos siaga Kecamatan Kaloran mengampu Kecamatan Pringsurat dan Kranggan.

Ia mengatakan setiap pos dilengkapi dengan fasilitas pertolongan pertama kepada korban bencana alam, tentunya dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Pihaknya mengandeng kepolisian dan TNI untuk berjaga di pos-pos siaga tersebut.

Advertisement

“Minggu depan pos-pos siaga tersebut muali diaktifkan, setiap pos minimal dijaga oleh enam personel, baik itu dari unsur BPBD, SAR maupun TNI/Polri,” katanya.

Ia menuturkan personel yang berjaga di setiap pos siaga, nantinya diatur secara bergantian, langkah ini ditempuh agar masyarakat setiap saat bisa melaporkan kejadian bencana alam yang terjadi di sekitarnya.

“Pos siaga 24 jam, personel yang berjaga bergantian, shift malam dan siang, kami juga melibatkan peran serta perangkat desa dan masyarakat dalam pos siaga ini,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif