Jateng
Selasa, 27 Februari 2024 - 20:08 WIB

Beras SPHP Langka di Pasar Peterongan Semarang, Pedagang Minta Tambah Kuota

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog yang harganya naik mulai, Senin (4/9/2023). Foto diambil di salah satu toko ritel di Solo, Minggu (3/9/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah pedagang di Pasar Peterongan, Kota Semarang, meminta pemerintah menambah jatah atau kuota beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Hal ini menyusul banyaknya permintaan atas beras SPHP hingga membuat stoknya mulai langka dalam beberapa hari terakhir.

Seorang pedagang Pasar Peterongan, Ninik, 54, mengaku saat ini tidak ada pembatasan atau pengurangan suplai beras SPHP dari Bulog. Meski demikian, harga beras premium yang menyetuh Rp17.000 per kg membuat masyarakat cenderung memborong beras SPHP.

Advertisement

“Jatahnya [beras SPHP] sebenarnya masih sama, yakni 50 kg per pekan. Tapi, enggak sampai satu jam [dipasok] langsung habis, karena murah. Beras SPHP biasanya banyak diburu pedagang warteg [warung makan Tegal], sate, dan lainnya,” ujar Ninik kepada Solopos.com di Pasar Peterongan Semarang, Selasa (27/2/2024).

Ludsenya beras SPHP yang tak butuh waktu lama itu membuat beras dari pemerintah itu seolah-olah langka baik di pasar tradisional maupun toko ritel modern. “Iya, katanya sih Presiden minta jajarannya membanjiri pasar dengan beras [SPHP]. Tapi, nyatanya enggak sampai sehari sudah ludes,” ujarnya.

Senada disampaikan Ketua Paguyuban Pasar Peterongan, Isti Jani, yang meminta adanya penambahan pasokan beras SPHP bagi pedagang pasar. “Kalau SPHP kan kita jual Rp55.000 per 5 kg. Tapi kalau premium dapatnya sudah mahal, bisa Rp81.000 per 5 kg. Jadi jualannya Rp85.000 [per 5 kg]. Apalagi secara kualitas [beras]SPHP dengan premium sama. Makanya, sekalinya SPHP datang langsung diborong pembeli,” ungkapnya.

Advertisement

Sementara itu, Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah (Jateng) mengaku terus memaksimalkan penyaluran beras SPHP agar merata dan bisa dinikmati masyarakat luas dengan berbagai upaya. Salah satunya melalui pasar murah dengan bekerja sama pemerintah daerah.

“Pada 2023 rata-rata 7.800 per bulan [beras SPHP yang disalurkan]. Nah, tahun ini dua kali lipatnya. Bulan Februari ini saja, sudah 9.000 ton yang terdistribusi, atau lebih banyak daripada tahun lalu,” ungkap Kepala Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng, Ahmad Kholisun.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif