SOLOPOS.COM - Salat berjemaah di Masjid Menara Kudus dilakukan dengan jatak yang cukup jauh. (Murianews-Anggara Jiwandhana)

Solopos.com, KUDUS — Virus corona tidak membuat kegiatan peribadatan di Masjid Menara Kudus terhenti. Takmir masjid bersejarah itu masih menggelar salat Jumat maupun salat-salat rawatib lima waktu berjemaah di sepanjang musim covid-19 ini.

Meski demikian, Masjid Menara Kudus disiplin menerapkan protokol-protokol kesehatan pencegahan covid-19 bagi para jemaahnya yang ingin melaksanakan ibadah. Harapannya, walaupun beribadah secara berjemaah, namun kesehatan dan kebersihan umat tetap terjaga.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Petugas Humas Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) Denny Nur Hakim menjelaskan sejumlah aturan dan standar prosedural bagi jemaah yang ingin berziarah maupun salat jemaah sudah dibuat dan diterapkan. Pelaksanaannya juga masih dilangsungkan hingga sekarang.

Diduga Nikahi Bocah Lagi, Syekh Puji Dituding Pedofil

“Ada sejumlah aturan yang kami buat, tentunya sesuai prosedur dan sesuai anjuran dari pemerintah terkait pencegahan penularan covid-19 ini,” ucapnya.

Satu di antaranya adalah dengan mewajibkan para jemaah mencuci tangan terlebih dahulu sebelum berwudu. Untuk mendukung aturan tersebut, pihak yayasan pun telah menyediakan sejumlah wastafel lengkap dengan sabun pencuci tangan yang direkomendasikan petugas kesehatan.

Barisan saf salat antara satu umat dengan umat lain pun diberi jarak, tidak boleh terlalu berdekatan. “Jadi kami wajibkan para jemaah ini untuk cuci tangan dulu sebelum masuk tempat wudu dan masjid, pelaksanaan salatnya juga kami renggangkan,” jelasnya.

Pasien Positif Covid-19 Purwokerto Meninggal setelah Rapat di Solo

Demikian juga, sambungnya, dengan para jemaah yang akan berziarah ke Makam Sunan Kudus. Hand sanitizer dan sejumlah tempat cuci tangan disiapkan di akses masuk makam maupun sejumlah titik lainnya.

Tujuannya, kata dia, agar jemaah tetap menjaga kebersihan tangannya selama berada di kompleks Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus. “Sebisa mungkin kami letakkan di tempat-tempat yang mudah dijangkau para jemaah,” katanya.

Disemprot Bukan Klorin

Selain itu, penyemprotan cairan disinfektan dengan bahan khusus juga rutin dilakukan setiap harinya. Denny menjelaskan pihak yayasan dalam satu hari setidaknya melakukan dua kali penyemprotan disinfektan di seputaran masjid dan makam.

Salatiga Nyaris Rata Disemprot Disinfektan

“Menggunakan cairan yang memang direkomendasikan, tidak dengan campuran Wipol atau klorin lainnya,” tambahnya terkait upaya menjada kebersihan kompleks Masjid Menara Kudus dan Makam Sunan Kudus.

Sementara itu, untuk dampak dari adanya wabah covid-19, Denny menjelaskan memang ada penurunan jumlah, baik dari jemaah salat lima waktu maupun peziarah makam Sunan Kudus. Sebagai gambaran kata Denny, jika di hari normal jemaah Salat Zuhur biasanya terisi tiga sampai empat saf maka kini hanya terisi satu sampai dua baris saja.

Demikian pula dengan salat Magrib, jika biasanya terisi penuh, kini hanya setengahnya. Sedang untuk kunjungan peziarah, Denny menjelaskan tanpa diberlakukan penutupan pun, angka peziarah sudah mulai turun seiring mewabahnnya virus corona. “Jika ada pun masyarakat Kudus saja, jarang yang luar Kudus, semoga wabah ini segera berakhir,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya