Jateng
Kamis, 2 April 2020 - 04:50 WIB

Berjemaah Salat di Masjid Menara Kudus, Protokol Kesehatan Dipegang Teguh

Newswire  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salat berjemaah di Masjid Menara Kudus dilakukan dengan jatak yang cukup jauh. (Murianews-Anggara Jiwandhana)

Solopos.com, KUDUS — Virus corona tidak membuat kegiatan peribadatan di Masjid Menara Kudus terhenti. Takmir masjid bersejarah itu masih menggelar salat Jumat maupun salat-salat rawatib lima waktu berjemaah di sepanjang musim covid-19 ini.

Meski demikian, Masjid Menara Kudus disiplin menerapkan protokol-protokol kesehatan pencegahan covid-19 bagi para jemaahnya yang ingin melaksanakan ibadah. Harapannya, walaupun beribadah secara berjemaah, namun kesehatan dan kebersihan umat tetap terjaga.

Advertisement

Petugas Humas Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) Denny Nur Hakim menjelaskan sejumlah aturan dan standar prosedural bagi jemaah yang ingin berziarah maupun salat jemaah sudah dibuat dan diterapkan. Pelaksanaannya juga masih dilangsungkan hingga sekarang.

Diduga Nikahi Bocah Lagi, Syekh Puji Dituding Pedofil

Advertisement

Diduga Nikahi Bocah Lagi, Syekh Puji Dituding Pedofil

“Ada sejumlah aturan yang kami buat, tentunya sesuai prosedur dan sesuai anjuran dari pemerintah terkait pencegahan penularan covid-19 ini,” ucapnya.

Satu di antaranya adalah dengan mewajibkan para jemaah mencuci tangan terlebih dahulu sebelum berwudu. Untuk mendukung aturan tersebut, pihak yayasan pun telah menyediakan sejumlah wastafel lengkap dengan sabun pencuci tangan yang direkomendasikan petugas kesehatan.

Advertisement

Pasien Positif Covid-19 Purwokerto Meninggal setelah Rapat di Solo

Demikian juga, sambungnya, dengan para jemaah yang akan berziarah ke Makam Sunan Kudus. Hand sanitizer dan sejumlah tempat cuci tangan disiapkan di akses masuk makam maupun sejumlah titik lainnya.

Tujuannya, kata dia, agar jemaah tetap menjaga kebersihan tangannya selama berada di kompleks Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus. “Sebisa mungkin kami letakkan di tempat-tempat yang mudah dijangkau para jemaah,” katanya.

Advertisement

Disemprot Bukan Klorin

Selain itu, penyemprotan cairan disinfektan dengan bahan khusus juga rutin dilakukan setiap harinya. Denny menjelaskan pihak yayasan dalam satu hari setidaknya melakukan dua kali penyemprotan disinfektan di seputaran masjid dan makam.

Salatiga Nyaris Rata Disemprot Disinfektan

“Menggunakan cairan yang memang direkomendasikan, tidak dengan campuran Wipol atau klorin lainnya,” tambahnya terkait upaya menjada kebersihan kompleks Masjid Menara Kudus dan Makam Sunan Kudus.

Advertisement

Sementara itu, untuk dampak dari adanya wabah covid-19, Denny menjelaskan memang ada penurunan jumlah, baik dari jemaah salat lima waktu maupun peziarah makam Sunan Kudus. Sebagai gambaran kata Denny, jika di hari normal jemaah Salat Zuhur biasanya terisi tiga sampai empat saf maka kini hanya terisi satu sampai dua baris saja.

Demikian pula dengan salat Magrib, jika biasanya terisi penuh, kini hanya setengahnya. Sedang untuk kunjungan peziarah, Denny menjelaskan tanpa diberlakukan penutupan pun, angka peziarah sudah mulai turun seiring mewabahnnya virus corona. “Jika ada pun masyarakat Kudus saja, jarang yang luar Kudus, semoga wabah ini segera berakhir,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif