Jateng
Senin, 22 Januari 2024 - 17:14 WIB

Berkah Nelayan! Jelang Imlek, Ikan Bawal Putih Mulai Bermunculan di Cilacap

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ikan bawal putih, hasil tangkapan nelayan di perairan Cilacap. (Solopos.com-Antara)

Solopos.com, CILACAP — Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili, yang jatuh pada 10 Februari 2024, nelayan di perairan Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), sepertinya bisa tersenyum lega. Hal ini menyusul mulai bermunculannya ikan bawal putih di perairan Cilacap.

Menurut Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo, Untung Jayanto, ikan bawal putih memang kerap dibutuhkan warga Tionghoa yang merayakan Tahun Baaru Imlek. Kendati demikian, ikan bawal putih yang sudah mulai bermunculan itu saat ini masih berukuran sedang. Alhasil, harga jualnya pun masih terbilang normal, yakni berkisar Rp70.000 hingga Rp80.000 per kilogram (kg).

Advertisement

Akan tetapi mendekati Imlek, harga jual ikan bawal putih pun akan melonjak seiring permintaan konsumen. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harga ikan bawal putih ukuran besar atau di atas 6 ons bisa mencapai Rp450.000 hingga Rp500.000 per kilogram.

“Hasil tangkapan ikan bawal putih sudah mulai bagus, semoga nanti harganya makin bagus saat mendekati Imlek,” harap Untung, Senin (22/1/2024).

Disinggung mengenai realisasi lelang ikan di delapan tempat pelelangan ikan (TPI) yang dikelola KUD Mino Saroyo pada tahun 2023, Untung mengatakan berdasarkan data tercatat mencapai Rp117 miliar. Menurutnya, realisasi tersebut melampaui target rencana anggaran pendapatan dan belanja KUD Mino Saroyo yang ditetapkan sebesar Rp100 miliar maupun realisasi tahun 2022 yang sebesar Rp77 miliar.

Advertisement

“Realisasi ini merupakan rekor karena selama saya menjadi ketua, baru kali ini bisa mencapai pendapatan di atas Rp100 miliar,” kata dia yang telah 17 tahun menjadi Ketua KUD Mino Saroyo.

El Nino

Ia mengakui kondisi cuaca selama tahun 2023 yang jarang terjadi hujan dan dipengaruhi El Nino cukup menguntungkan nelayan. Ketika curah hujan sangat tinggi, hasil tangkapan nelayan berupa ikan cenderung turun. Namun sebaliknya, saat hujan jarang turun, tangkapan nelayan pun akan naik.

Kendati demikian, ia mengaku harga jual ikan hasil tangkapan nelayan saat ini justru anjlok. Bahkan beberaapa di antaranya turun hingga level terendah. Hal itu dipengaruhi melimpahnya stok hasil tangkapan nelayan.

Advertisement

“Seperti harga cumi-cumi karet selama ini belum pernah menyentuh Rp11.000 per kilogram, biasanya paling rendah cuma Rp17.000 per kilogram. Oleh karena itu, seluruh cold storage di Cilacap penuh dengan cumi-cumi karet,” tuturnya.

Selain cumi-cumi karet, kata dia, harga ikan layur juga sempat jatuh hingga Rp30.000 per kg. Sedangkan harga cakalang saat ini relatif stabil di kisaran Rp16.000 hingga Rp17.000 per kg.

Menurut dia, hingga saat ini para pengusaha kapal penangkap ikan sedang mempelajari faktor penyebab anjloknya harga ikan tersebut. “Apakah karena over product atau sebab lainnya, ini masih dipelajari oleh para pengusaha di Cilacap,” kata Untung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif