SOLOPOS.COM - Tugu Leitje di kawasan Makam Belanda Widuri. (Istimewa/jateng.inews.id)
Solopos.com, PEMALANG — Pergi ke Pemalang alangkah baiknya mampir ke Pantai Widuri. Pantai ini telah dijadikan sebagai ikon wisata Pemalang sekaligus menjadi dermaga perahu nelayan setempat.
Bukan hanya pantai, di Desa Widuri tepatnya di dekat objek wisata Pantai Widuri Pemalang terdapat situs peninggalan Belanda yang telah dijadikan cagar budaya. Namanya Situs Makam Belanda Widuri yang diperkirakan dibangun pada 1705.
Selain makam keluarga Belanda, di kawasan tersebut juga berdiri sebuah tugu bernama Tugu Leitje. Dilansir dari berbagai sumber, tugu tersebut merupakan makam Jenderal Bintang satu yang dimakamkan dengan posisi berdiri bersama anjing pelacaknya.
Jenderal bintang satu ini dimakamkan menghadap ke kiblat. Warga Pemalang menyebutnya dengan sebutan Makam Tugu Lecek. Padahal sebenarnya tugu tersebut bernama Tugu ‘Leitje’ yang artinya Batu Tulis.
Dalam Tugu Leitje berinskripsi tahun 1883, Desa Banjardawa, Kecamatan Taman, yang menunjukan alamat keluarga tersebut. Batu tulis ini telah ditetapkan menjadi cagar budaya sesuai UU nomor 1 tahun 2010 tentang cagar budaya oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang sebagai Situs Makam Belanda.
Menurut sejarahnya, dahulu wilayah pesisir utara Jawa pernah dikuasai VOC. Jadi tidak heran jika terdapat banyak peninggalan bangunan Belanda di wilayah pesisir utara Jawa, salah satunya adalah Tugu Leitje ini yang kini menjadi cagar budaya Situs Makam Belanda di Pemalang.
Untungnya, ada warga dipercaya oleh pemerintah Pemalang untuk menjaga dan juga menjadi juru kunci cagar budaya tersebut. Namanya Tarwo, ia bersama istrinya menjaga makam tersebut dengan baik sehingga kini makam tersebut menjadi lebih bersih dan layak untuk dikunjungi.
Meski kondisi makam tersebut sudah menjadi lebih baik sayangnya tempat tersebut tetap saja sepi pengunjung.