SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Wacana tentang kenaikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) hingga kini belum mempengaruhi minat warga Kota Semarang untuk mendaftar haji furoda maupun ONH Plus. Meski demikian, lonjakan ke Tanah Suci justru datang dari kalangan keluarga muda untuk menjalankan ibadah umrah.

Hal tersebut disampaikan Direktur Operasional Biro Haji dan Umrah Dewangga, Joko Suratno, kepada Solopos.com, Selasa (31/1/2023). Joko menyebut saat ini belum ada lonjakan masyarakat yang ingin segera mendaftar haji khusus, seperti furoda maupun ONH Plus, untuk mempersingkat masa tunggu.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Masih landai, tapi saya yakin akan ada kenaikan juga di haji plus, meski mungkin tidak setinggi biasanya,” ujar Joko.

Kenaikan BPIH ini disebut Joko juga dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang kini lebih terbuka dan mengincar sebanyak mungkin wisatawan. Ketatnya peraturan yang kini sudah dikendurkan membuat animo turis asing mengunjungi negeri petrodolar ini meninggi.

“Dampaknya adalah harga-harga meninggi karena permintaan juga naik. Biaya hotel, biaya makan, biasa transportasi yang naik membuat ongkos haji dan umroh juga naik. Jadi jika BPIH naik itu bukan 100 persen kesalahan pemerintah, ada pengaruh luar juga,” lanjut Joko.

Demikian halnya dengan Kepala Perwakilan Dream Tour Smart Umroh Kota Semarang, Ponco Wijayanto. Ponco mengatakan, kenaikan biaya haji furoda dan haji plus juga tak bisa pihaknya hindari.

Kendati memiliki pangsa pasar menengah atas yang memiliki latar belakang ekonomi kuat, Ponco menyebut kekhawatiran calon jemaah sudah mulai berdatangan. Namun, selama kenaikan BPIH belum disahkan pihaknya tidak akan terbebani dengan kekhawatiran membengkaknya biaya yang akan dikenakan kepada calon jemaah.

“Calon jemaah juga memiliki perhitungan sendiri, namun kami yakinkan selama wacana belum disahkan maka tidak perlu khawatir,” tegasnya.

Sementara itu, seorang warga Kota Semarang, Tri Joko Pamungkas, 36, mengatakan umrah merupakan ibadah ke Tanah Suci yang paling mungkin dikerjakan dalam waktu dekat.

Tri sendiri datang ke Biro Haji dan Umrah Dewangga untuk mencari tahu biaya umrah saat ini. “Rencana saya, istri dan dua orang anak. Kalau haji sepertinya berat. Umrah juga waktunya singkat dan ada banyak program cicilan sekarang,” jelas warga Jalan Semeru, Gajahmungkur, Kota Semarang itu.

Seperti diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tengah mengajukan kenaikan BPIH sebesar 73 persen, dari yang semula Rp39,8 juta menjadi Rp69,1 juta. Jika disetujui DPR, kenaikan BPIH ini akan mulai berlaku pada musim haji 2028 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya