Biaya Haji Naik, 69% Jemaah asal Salatiga Tak Terkena Biaya Tambahan

Solopos.com, SALATIGA — Sebanyak 69 persen calon jemaah haji asal Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), yang akan berangkat ke Tanah Suci pada tahun 2023 ini dipastikan tidak akan diminta untuk membayar tambahan biaya menyusul naiknya biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih 2023. Hal itu dikarenakan para jemaah haji itu sudah melunasi pembayaran biaya haji sejak tahun 2020 lalu atau telah dinyatakan lunas.

Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementrian Agama (Kemenag) Salatiga, Muhammad Miftah, saat dijumpai Solopos.com di Salatiga, Selasa (21/2/2023).

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Sudah saya sampaikan ke calon jemaah haji. Kalau yang sudah lunas tidak perlu tambah [biaya] lagi,” ujar Miftah.

Miftah mengatakan total ada sekitar 216 calon jemaah haji asal Salatiga yang tahun 2023 ini akan diberangkatkan ke Tanah Suci. Dari jumlah itu, sekitar 69 persen atau 150 orang di antaranya merupakan calon jemaah haji yang telah lunas membayar biaya haji pada 2020 lalu.

Mereka sejatinya akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada tahun 2020 lalu. Meski demikian, keberangkatan mereka ditunda menyusul adanya pandemi Covid-19 dan pembatasan jemaah haji asal Indonesia dari Pemerintah Arab Saudi.

Sementara itu, untuk jemaah haji yang juga tertunda keberangkatannya pada tahun 2021 lalu, masih dikenakan biaya tambahan. Calon jemaah haji asal Salatiga tahun 2021 itu terkena dampak kenaikan biaya haji dan diwajibkan membayar biaya tambahan sekitar Rp9 juta.

Sedangkan untuk calon jemaah haji yang dijadwalkan berangkat tahun 2023 ini akan mendapat tambahan biaya mencapai 24 juta. Jumlah calon jemaah haji kuota 2023 asal Salatiga ini mencapai 60-an orang.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah memutuskan biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih tahun 2023 naik menjadi Rp49,8 juta. Jumlah itu sekitar 55,3 persen dari total biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2023 yang mencapai Rp90,05 juta.