SOLOPOS.COM - Anak pedagang koran diduga korban eksploitasi bersama dua orang dewasa di kawasan Kampung Kali, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jateng. (Facebook.com-Djoko Satria)

Eksploitasi anak di Kota Semarang diungkap seorang netizen yang mengaku mendapat keterangan langsung dari si anak.

Semarangpos.com, SEMARANG – Seorang anak di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) diduga menjadi korban eksploitasi oleh orang tuanya dengan berdagang koran di jalanan kawasan Kampung Kali, Kecamatan Semarang Tengah.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Hal itu diungkapkan seorang netizen yang mengaku telah mendapatkan keterangan langsung dari si anak. Pengguna akun Facebook Djoko Satria yang mengaku telah mendapatkan keterangan langsung dari si anak diduga korban eksploitasi itu juga mengunggah sebuah video yang menunjukkan anak tersebut sedang berjualan koran.

Selain itu, dalam video tersebut juga terlihat dua orang dewasa, pria dan wanita. Menurut pemaparan pengguna akun Facebook Djoko Satria, dua orang dewasa itu adalah orang tua dari si anak pedagang koran.

Pengguna akun Facebook Djoko Satria juga memaparkan anak tersebut mengaku disuruh orang tuanya untuk berdagang koran agar calon pembeli merasa iba. “Lha iyo mau tak tukoni. Ak karo ngomong ayah bek ibu kon seng dodol ojo kw banyak motor ama mbl. Dia jawab nek sek ngedol ak ben di kasiani pak. Ngelus dodo ak lur [Tadi saya membeli koran dari anak dalam video itu. Saya bilang kepada anak itu supaya ayah ibunya saja yang berdagang karena berbahaya banyak sepeda motor dan mobil. Dia menjawab jika yang berdagang dirinya maka banyak orang yang merasa iba],” papar pengguna akun Facebook Djoko Satria.

Sebagian netizen lainnya lantas membernarkan pemaparan yang disampaikan pengguna akun Facebook Djoko Satria itu. Bahkan ada yang mengungkapkan si anak tersebut berdagang koran hingga malam hari. “Iyo, kui kerjo nganti mbengi, mbog.ne pak e jagongan, daerah kampung kali kui [Iya, anak itu kerja hingga malam, bapak ibunya hanya mengobrol, itu di daerah Kampung Kali],” tulis pengguna akun Facebook Siwa Sekartaji.

Sementara itu, netizen di grup Facebook MIK Semar yang mengetahui hal tersebut mengungkapkan rasa geram mereka dalam kolom komentar dari video yang diunggah Djoko Satria. Selain itu, mereka juga merasa khawatir dengan masa depan anak tersebut jika terus berdagang dan tak memiliki waktu untuk belajar.

Netizen berharap pihak terkait seperti Satpol PP dapat menertibkan pedagang koran yang usianya masih anak-anak untuk tak lagi berdagang. Mereka juga berharap Dinas Sosial Kota Semarang dapat memberikan pembinaan kepada para orang tua agar eksploitasi anak tak terjadi lagi di Kota Semarang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya