SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal.(BISNIS/Annasa Rizki Kamalina)

Solopos.com, SEMARANG – Partai Buruh hingga saat ini masih bimbang menentukan arah dukungan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024. Kebimbangan tersebut karena partai kelas bekerja itu takut kehilangan suara dukungan dari basis massa pekerja yang masih terpecah ke tiap pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden.

Presiden Partai Buruh, Saiq Iqbal, mengatakan putusan arah dukungan capres-cawapres belum bisa disampaikan secara gamblang. Sebab tahap ketiga, yakni rapat presidium baru akan dilakukan awal Januari 2024 mendatang.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Belum putuskan secara resmi [capres-cawapres]. Kita sudah Rakernas (rapat kerja nasional), survei [capres-cawapres] juga sudah. Tinggal masuk tahap ketiga, rapat presidium yang akan kami lakukan awal Januari usai libur Nataru [Natal 2023 dan Tahun Baru 2024],” kata Iqbal saat menghadiri Penentuan Dukungan Partai Buruh Untuk Pemilu 2024 di Hotel Candi Indah Semarang, Sabtu (23/12/2023).

Meski belum menentukan arah dukungan menjelang pemiliha presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024, Said menjelaskan Partai Buruh memiliki dua opsi dalam penentuan arah dukungan capres-cawapres. Opsi pertama yakni bila terjadi 2 putaran, Partai Buruh tidak akan memilih salah satu Paslon yang berkontestasi di Pilpres 2024 di putaran pertama.

Sedangkan opsi ke dua, lanjut Iqbal, bila terjadi satu putaran Partai Buruh bakal langsung menentukan arah dukungan capres-cawapresnya berdasarkan hasil survei yang sudah pihaknya lakukan. Meskipun ia masih enggan menyampaikan paslon mana yang paling unggul dalam survei internal Partai Buruh.

“Prinsip kami tidak akan koalisi dengan partai politik yang mengesahkan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Dan pendekatan kami pada timnya (paslon 1, 2, dan 3] tak ada satu pun mau kontrak politik. Ini satu pertimbangan tak ada kesesuaian prinsip selain dari hasil survei. Padahal, kami harapkan paslon mendukung dan harus mau melakukan revisi UU Cipta Kerja, tidak hanya janji-janji di mulut saja,” ujarnya.

Kendati tak membeberkan secara gamblang arah dukunganya, Iqbal mengungkapkan jika paslon Anies-Muhaimin sudah tereliminasi dari pilihan Partai Buruh. Sebab paslon nomor 1 itu dianggaap telah mengacak-acak basis massa Partai Buruh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya