Jateng
Jumat, 11 Desember 2015 - 11:50 WIB

BISNIS FASHION : Penjualan Hush Puppies Tak Terganggu Fluktuasi Dolar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hush Puppies dari Transmarco (search.insing.com)

Bisnis fashion impor pemegang merek Hush Puppies mengklaim tak terpengaruh dengan fluktuasi dolar.

Kanalsemarang.com, SEMARANG– Penjualan produk di Toko Hush Puppies tidak terganggu oleh fluktuasi dolar Amerika Serikat yang hingga saat ini masih terjadi.

Advertisement

“Memang produk-produk yang kami jual ini semuanya impor dari Amerika Serikat, tetapi sejauh ini penjualan masih cukup baik,” kata Asisten Manajer Pemasaran Hush Puppies Indonesia Devi Yugho di Semarang, Kamis (10/12/2015).

Menurut dia, kondisi tersebut tidak lepas dari konsumen Hush Puppies yang kebanyakan adalah pelanggan setia dan loyal. Meski harga yang ditawarkan cenderung untuk konsumen menengah atas namun diakuinya penjualan sejauh ini masih stabil.

“Harga yang kami tawarkan ini mulai dari Rp200 ribu hingga Rp2 juta. Produk yang dijual kebanyakan berbahan baku kulit sehingga harganya menyesuaikan,” katanya.

Advertisement

Untuk terus meningkatkan penjualan, pihaknya rajin menambah koleksi yang ada paling tidak sekali dalam kurun waktu dua bulan. Pada sekali penambahan koleksi, ada 20 desain baru yang diluncurkan.

“Sebanyak 20 desain baru ini, 10 di antaranya untuk konsumen wanita dan sisanya untuk konsumen pria. Barang yang kami jual di antaranya sepatu, tas, dan dompet,” katanya.

Dari keseluruhan penjualan, hingga saat ini sepatu masih mendominasi penjualan, yaitu mencapai 60 persen. Bahkan, untuk akhir tahun penjualan khusus sepatu pria dipastikan akan ada peningkatan.

Advertisement

“Dari tren-tren akhir tahun sebelumnya, hadiah Natal untuk pria biasanya sepatu kulit, sedangkan untuk wanita biasanya tas model kasual,” katanya.

Terkait dengan penguatan dolar AS terhadap mata uang rupiah yang sempat terjadi beberapa bulan lalu, diakuinya berpengaruh terhadap kenaikan harga produk Hush Puppies.

“Kenaikan harga produk kami tidak terlalu banyak, rata-rata lima persen. Kami berusaha tidak menaikkan terlalu banyak untuk menjaga daya beli konsumen,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif