SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gedung Indonesia Satu (Bisnis)

Bisnis infrastruktur pembangunan gedung senilai 5 triliun ini menjadi incaran Wika Gedung.

Semarangpos.com, SEMARANG-Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. yakni PT Wika Gedung mengincar kontrak baru sebesar Rp5 triliun pada tahun ini. Presiden Direktur Wika Gedung Ridwan Abdul Muthalib mengatakan pada tahun lalu jumlah kontrak baru perusahaan adalah sebesar Rp2,2 triliun, dan sebesar Rp2,2 triliun lainnya dicatatkan oleh induk usaha.

Promosi Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat tapi Prospektif

“Tahun ini seluruhnya dicatatkan oleh perusahaan. Kalau dibanding tahun lalu yang mencapai Rp4,4 triliun, sekarang naik menjadi Rp5 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan kemarin.

Dia mengatakan sebagian besar dari proyek tersebut tersebar di berbagai wilayah. Menurutnya, sekitar 50% dari total proyek itu akan diperoleh dari kontrak dengan perusahaan swasta.

Seperti diketahui, proses spin off departemen bangunan gedung dari induk usaha WIKA tersebut telah direncanakan, terkait rencana perseroan untuk menawarkan saham perdana Wika Gedung.

Terkait proses initial public offering (IPO) tersebut, Ridwan mengatakan belum ada keputusan pasti kapan perusahaan akan melantai di Bursa Efek Indonesia. Menurutnya, kemungkinan besar baru akan dilakukan pada tahun depan.

“Kami berharap tahun depan, agar aset bisa lebih besar. Jadi, jumlah dana yang diperoleh dari IPO bisa mencapai lebih dari Rp1 triliun, mungkin bisa sekitar Rp1,5 triliun. Jumlah saham yang dilepas maksimal 30%,” paparnya.

Berdasarkan laporan keuangan emiten berkode saham WIKA tersebut pada kuartal III/2015, jumlah aset Wika Gedung mencapai Rp1,19 triliun dengan ekuitas Rp247 miliar. Pada 31 Desember 2014, ekuitas Wika Gedung mencapai Rp152,69 miliar.

Perusahaan itu bergerak dalam industri konstruksi dan engineering, jasa pemborongan dengan pola progress termin atau turnkey, pengelolaan dan penyewaan gedung atau kawasan niaga terpadu, perdagangan dan pemeliharaan peralatan serta material konstruksi dan sebagainya.

Pada kesempatan sebelumnya, Sekretaris Perusahaan WIKA Suradi mengatakan rencana Suradi mengatakan rencana IPO Wika Gedung akan didahului oleh IPO anak usaha Wijaya Karya lainnya yaitu PT Wika Realty.

“Yang pasti, kita sudah memprogramkan salah satu untuk IPO. Wika Realty memang lebih diprioritaskan,” katanya.
Sebelumnya, salah satu anak usaha Wijaya Karya yaitu PT Wika Beton Tbk. telah melakukan IPO pada 2014. Pada saat ini, Wika Beton adalah anak usaha Wijaya Karya yang memiliki nilai aset terbesar yaitu Rp3,7 triliun per 30 September 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya