Jateng
Selasa, 19 Januari 2016 - 17:50 WIB

BISNIS INFRASTRUKTUR : Wika Gedung Incar Kontrak Baru Rp5 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gedung Indonesia Satu (Bisnis)

Bisnis infrastruktur pembangunan gedung senilai 5 triliun ini menjadi incaran Wika Gedung.

Semarangpos.com, SEMARANG-Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. yakni PT Wika Gedung mengincar kontrak baru sebesar Rp5 triliun pada tahun ini. Presiden Direktur Wika Gedung Ridwan Abdul Muthalib mengatakan pada tahun lalu jumlah kontrak baru perusahaan adalah sebesar Rp2,2 triliun, dan sebesar Rp2,2 triliun lainnya dicatatkan oleh induk usaha.

Advertisement

“Tahun ini seluruhnya dicatatkan oleh perusahaan. Kalau dibanding tahun lalu yang mencapai Rp4,4 triliun, sekarang naik menjadi Rp5 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan kemarin.

Dia mengatakan sebagian besar dari proyek tersebut tersebar di berbagai wilayah. Menurutnya, sekitar 50% dari total proyek itu akan diperoleh dari kontrak dengan perusahaan swasta.

Seperti diketahui, proses spin off departemen bangunan gedung dari induk usaha WIKA tersebut telah direncanakan, terkait rencana perseroan untuk menawarkan saham perdana Wika Gedung.

Advertisement

Terkait proses initial public offering (IPO) tersebut, Ridwan mengatakan belum ada keputusan pasti kapan perusahaan akan melantai di Bursa Efek Indonesia. Menurutnya, kemungkinan besar baru akan dilakukan pada tahun depan.

“Kami berharap tahun depan, agar aset bisa lebih besar. Jadi, jumlah dana yang diperoleh dari IPO bisa mencapai lebih dari Rp1 triliun, mungkin bisa sekitar Rp1,5 triliun. Jumlah saham yang dilepas maksimal 30%,” paparnya.

Berdasarkan laporan keuangan emiten berkode saham WIKA tersebut pada kuartal III/2015, jumlah aset Wika Gedung mencapai Rp1,19 triliun dengan ekuitas Rp247 miliar. Pada 31 Desember 2014, ekuitas Wika Gedung mencapai Rp152,69 miliar.

Advertisement

Perusahaan itu bergerak dalam industri konstruksi dan engineering, jasa pemborongan dengan pola progress termin atau turnkey, pengelolaan dan penyewaan gedung atau kawasan niaga terpadu, perdagangan dan pemeliharaan peralatan serta material konstruksi dan sebagainya.

Pada kesempatan sebelumnya, Sekretaris Perusahaan WIKA Suradi mengatakan rencana Suradi mengatakan rencana IPO Wika Gedung akan didahului oleh IPO anak usaha Wijaya Karya lainnya yaitu PT Wika Realty.

“Yang pasti, kita sudah memprogramkan salah satu untuk IPO. Wika Realty memang lebih diprioritaskan,” katanya.
Sebelumnya, salah satu anak usaha Wijaya Karya yaitu PT Wika Beton Tbk. telah melakukan IPO pada 2014. Pada saat ini, Wika Beton adalah anak usaha Wijaya Karya yang memiliki nilai aset terbesar yaitu Rp3,7 triliun per 30 September 2015.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif