SOLOPOS.COM - Ilustrasi Garuda Indonesia (JIBI/HarianJogja/Gigih M. Hanafi)

Bisnis penerbangan yang semakin ramai di Jateng mendukung perkembangan wisata.

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Potensi pariwisata Jawa Tengah (Jateng) semakin menggeliat karena peran aktif segenap stakeholder, tidak terkecuali industri maskapai penerbangan.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Rute-rute penerbangan baru menjadi pintu bagi para wisatawan untuk berkunjung ke berbagai destinasi wisata unggulan.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jateng, Joko Suratno, mengatakan wisatawan yang berkunjung ke wilayah makin meningkat setiap bulannya. Hal ini tidak lepas dari promosi dari Pemprov Jateng, industri maskapai penerbangan dan masing-masing pemerintah daerah.

“Bulan ini merupakan puncak kunjungan wisatawan sampai liburan sekolah terkecuali pada Natal dan Tahun Baru,” terang Joko kepada Bisnis, Rabu (3/6/2015).

Destinasi wisata Jateng, ujarnya, masih didominasi tiga wilayah antara lain Solo, Magelang, dan Semarang. Menurutnya, para wisatawan domestik dan internasional berkunjung ke wilayah ini melalui Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Adisutjipto Jogja dan Bandara Adi Sumarmo Solo.

Adapun, kunjungan wisatawan khusus domestik bisa melalui lewat jalur selatan yakni Bandara Tunggul Wulung-Cilacap.

“Dari 35 kabupaten/kota, sudah terbentuk 50-an desa wisata. Artinya, pemda dan pelaku usaha agresif mempromosikan daerahnya,” terangnya.

General Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Semarang, I Wayan Supatrayasa, menambahkan destinasi wisata di Jateng cukup bagus bilamana pelaku usaha, asosiasi pariwisata, pemerintah daerah dan maskapai penerbangan turut bekerja sama mempromosikan potensi yang ada di wilayah ini.

Perseroan, ujarnya, berupaya untuk mengambil peran dari sisi pariwisata dengan membuka rute penerbangangan baru dan menambah jadwal penerbangan yang sudah ada. Bulan ini, Garuda Indonesia meresmikan rute penerbangan Semarang-Lombok dan Semarang-Makassar via Surabaya.

“Sejak saya datang di sini, satu hal yang ingin saya perbaiki adalah bagaimana menghubungkan Semarang dan kota-kota lain di Indonesia. Sebab, potensi Semarang begitu banyak,” terangnya.

Pada tahap awal, lanjut Wayan, layanan penerbangan yang disediakan oleh Garuda Indonesia masih bersifat point to point. Seperti penerbangan Semarang-Lombok dan Semarang-Makassar yang menggunakan dua nomor penerbangan berbeda.

Setelah izin diterbitkan oleh Dirjen Perhubungan 27 Mei lalu, kedua rute penerbangan tersebut kini hanya menggunakan satu nomor penerbangan dengan pesawat jenis Bombardier CRJ 1000 Nextgen berkapasitas 96 penumpang.

Wayan menjelaskan alasan Garuda Indonesia membuka rute baru Semarang-Makassar karena dinilai merupakan kota yang hidup selama 24 jam. Menurutnya, jika wisatawan datang ke Indonesia maka Jateng menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Pasalnya, dari wilayah ini mereka bisa pergi kemanapun.

“Bandara di Makassar setelah jam sepuluh malam justru mulai ada karena penerbangan ke timur seperti Ternate, Ambon, Sorong, Biak, dan lainnya itu transit di Makassar dini hari. Maka kami buat rute penerbangan dari Semarang pukul 17.25 WIB dan sampai di Makassar pukul 21.35 WITA,” ujarnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo optimistis rute penerbangan baru yang diinisiasi oleh Garuda Indonesia akan semakin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke wilayahnya. Apalagi, pengembangan Bandara Ahmad Yani hingga kini terus dipacu demi kenyamanan para wisatawan.

Menurutnya, pengembangan Bandara Wirasaba Purbalingga dan Bandara Ngloram Cepu juga dipercepat untuk memudahkan interkoneksi wisata di Jateng.

“Sekarang kita harus lebih agresif untuk menjual potensi-potensi wisata Jateng. Saya sudah promosikan rute penerbangan baru baik dari Semarang-Makassar dan Semarang-Lombok. Karimunjawa saat ini juga kita uji cobakan karena potensi wisatanya bagus,” terangnya.

Potensi wisata di Jateng mulai bergeliat juga terpapar dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng.

Jumlah keberangkatan penumpang angkutan udara komersial dari Jateng pada April 2015 secara keseluruhan sebanyak 193.951 orang, naik 4,33% dibandingkan Maret 2015 yang tercatat sebanyak 185.901 orang.

Angka tersebut lebih kecil dibandingkan jumlah kedatangan penumpang angkutan udara komersial ke Jawa Tengah pada April 2015 secara keseluruhan berjumlah 197.844 orang, meningkat dibanding bulan sebelumnya yang sebanyak 190.254 orang, kenaikannya sebesar 3,99%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya