Jateng
Senin, 8 Maret 2021 - 20:00 WIB

BMI Jateng Loyal dan Setia Kepada Kepemimpinan AHY

Imam Yuda Saputra  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua BMI Jateng, Yani Raharya (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Organisasi sayap Partai Demokrat, Bintang Muda Indonesia (BMI) Jawa Tengah (Jateng) menegaskan komitmennya mendukung kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal tersebut disampaikan Ketua BMI Jateng, Yani Raharya, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Sabtu (6/3/2021).

Advertisement

Yani juga meminta agar DPP Partai Demokrat memecat para kader yang berkhianat dan terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), Jumat (5/3/2021).

“BMI sebagai organisasi sayap di bawah Partai Demokrat akan selalu patuh pada kepemimpinan yang sah. Dan, Partai Demokrat yang sah itu ketua umumnya AHY, bukan Moeldoko yang dihasilkan melalui KLB abal-abal,” ujar Ketua BMI Jateng.

Advertisement

“BMI sebagai organisasi sayap di bawah Partai Demokrat akan selalu patuh pada kepemimpinan yang sah. Dan, Partai Demokrat yang sah itu ketua umumnya AHY, bukan Moeldoko yang dihasilkan melalui KLB abal-abal,” ujar Ketua BMI Jateng.

Baca jugaAnggap KLB Diselenggarakan GPK, Demokrat Jateng Nyatakan Perang

BMI Jateng, lanjutnya, setia dan loyal kepada kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres V Partai Demokrat 2020

Advertisement

Dia menilai, orang-orang yang terlibat dalam KLB adalah manusia yang tidak tahu diri dan tidak memiliki rasa terima kasih, terutama kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat.

“Mereka itu bisa menjadi seperti sekarang ini karena kemurahan hati SBY dengan rumah besarnya Partai Demokrat. Tapi, malah melakukan pengkhianatan dan merusak,” tegas Yani.

Baca juga4.000 Lansia di Salatiga Mulai Divaksinasi Covid-19

Advertisement

Ketua BMI Jateng mengatakan nama-nama seperti Marzuki Alie dan Jhoni Allen Marbun adalah politikus yang tidak mencerminkan budaya dan politik Indonesia yang penuh kesantunan.

“Kemudian, tindakan Moeldoko juga sangat keji dalam berdemokrasi. Makanya, ini saatnya bagi Partai Demokrat untuk melakukan bersih-bersih dari benalu,” tutur Yani.

Yani menambahkan saat ini Partai Demokrat tengah diuji. Meski demikian, ujian ini justru akan menguatkan Partai Demokrat dan mennjadi sarana konsolidasi internal.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif