Solopos.com, CILACAP–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebagian besar wilayah di Jateng terjadi cuaca ekstrem hingga Sabtu (12/11/2022).
“Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Ahmad Yani Semarang Kamis [10/11/2022], hingga saat ini masih terdapat beberapa faktor yang berpotensi memicu terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Jateng,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jumat (11/11/2022).
Menurut dia, beberapa faktor yang berpotensi memicu terjadinya cuaca ekstrem tersebut berupa adanya daerah belokan dan pertemuan angin di wilayah Jateng.
Selanjutnya, anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa memicu adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
Baca Juga: BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan Lebat pada Kamis 10 November 2022
Selain itu, kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jateng.
“Dari hasil analisis dinamika atmosfer tersebut, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dalam waktu singkat masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jateng hingga Sabtu (12/11/2022),” kata Teguh.
Wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada Jumat (11/11/2022), jelas Teguh, meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Pati, Jepara, Demak, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kendal, Batang, Brebes, dan sekitarnya.
Baca Juga: Cek Prakiraan Cuaca Hari Ini, Sukoharjo bakal Hujan Lebat Mulai Sore
Sementara pada Sabtu (12/11/2022), lanjut dia, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Purworejo, Kebumen, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Kendal, Sragen, Grobogan, Blora, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama bagi warga yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana tersebut.
“Kami akan segera informasikan kepada masyarakat jika ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan potensi cuaca ekstrem di wilayah Jateng,” kata Teguh.