Jateng
Kamis, 25 Mei 2023 - 19:58 WIB

BMKG: Rob di Tombaklorok Semarang hingga Bulan Mei

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi banjir rob di Tambaklorok Semarang, Kamis (25/5/2023). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut banjir rob yang melanda kawasan Tambaklorok Semarang baru-baru ini tidak separah tahun lalu. Banjir rob ini juga akan berakhir pada bulan Mei 2023 ini.

Hal tersebut disampaikan Kabid Koordinator Bidang Observaasi Informasi BMKG Maritim Tanjung Emas Semarang, Ganis, Kamis (25/5/2023). Ganis mengaku jika banjir rob kali ini tergolong tinggi, tapi tidak setinggi air pasang pada Mei 2022.

Advertisement

“Kemudian kami prakirakan banjir rob ini akan berakhir pada bulan ini [Mei]. Hal ini disebabkan saat ini masuk bulan baru yang dapat meningkatkan ketinggian muka air laut,” jelas Ganis.

Ganis pun meminta masyarakat pesisir Kota Semarang untuk selalu memantau informasi seputar cuaca dan air pasang. Tujuanya, agar dapat mengantisipasi secara dini atau mengamankan barang-barang beharga bila nantinya ketinggian air rob cukup tinggi.

Sementara itu, masyarakat Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), tidak henti-hentinya berjibaku dengan air rob. Bahkan, warga pesisir utara itu menilai air rob yang menyapa perkampunganya pada Mei ini terparah sepanjang 2023.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Kamis (25/5/2023), pukul 16.30 WIB, ketinggian air rob sudah mulai surut dari yang sebelumnya selutut orang dewasa, kini tinggal semata kaki. Beberapa warga mulai membersihkan perkarangan rumahnya yang sempat kemasukan air rob pada Kamis (25/5/2023) siang.

Warga RT1 RW16, Sukidi, 51, mengaku jengah setiap hari harus membersihkan halaman depan rumahnya dari sisa-sisa air rob. Apalagi, ia menyebut bila rob di Mei ini paling parah dibanding bulan Januari-April 2023.

“Januari-Mei, paling parah ya bulan ini (Mei). Karena tiap hari ada aja rob, dan sering sampai segini (selutut). Waktunya siang sampai malam,” beber Sukidi.

Advertisement

Bapak tiga anak itu pun berharap sheet pile yang dibangun sebagai taanggul laut segera tuntas. Sebab, ia sangat menantikan tanggul laut tersebut benar-benar menjadi penanggulangan banjir rob di pesisir utara Semarang.

“Mungkin kalau itu (sheet pile) sudah jadi, sini (Tambaklorok) terbebas banjir, dan harapnya semoga begitu (banjir rob hilang),” harapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif