Jateng
Senin, 2 September 2019 - 13:50 WIB

BPBD Banjarnegara Kucurkan 2,2 Juta Liter Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, PURWOKERTO —  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara hingga Sabtu (31/8/2019), telah menyalurkan 441 tangki air bersih ke wilayah terdampak kekeringan yang semakin meluas pada musim kemarau 2019 ini.

“Total ritase pengiriman sejak penanganan adalah 441 tangki atau setara dengan 2.205.000 liter air bersih,” kata Kepala Pelaksana Harian Kepala BPBD Banjarnegara Arief Rahman sebgaimana dipublikasikan Kantor Berita Antara, Minggu (1/9/2019).

Advertisement

Pihaknya terus mengintensifkan distribusi air bersih ke wilayah yang terdampak kekeringan guna membantu masyarakat yang membutuhkan. “Kami juga tidak mengenal libur, misalkan Sabtu, kami tetap melakukan pendistribusian air bersih ke sejumlah desa,” katanya.

Terakhir, BPBD Banjarnegara mendistribusikan air bersih ke Desa Kalitengah, Kecamatan Purwanegara, dengan menggunakan sejumlah truk tangki. Selain itu, Desa Kaliajir Kecamatan Purwanegara tiga truk tangki,  Desa Kecepit, Kecamatan Punggelan dua tanki, dan Desa Petir, Kecamatan Purwanegara dua tanki. “Jumlah pengiriman hari ini sebanyak sembilan ritase,” katanya.

Dia mengatakan berdasarkan laporan terkini, ada 23 desa di 10 kecamatan yang mengalami kekeringan. Ia mengatakan wilayah terdampak kekeringan masih berpeluang untuk terus bertambah mengingat musim kemarau masih akan berlangsung hingga Oktober mendatang.

Advertisement

“Hingga Oktober diperkirakan curah hujan akan terus menurun sehingga kekeringan dan krisis air bersih dikhawatirkan terus meluas,” katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Kabupaten Banjarnegara akan memasuki musim hujan mulai Oktober 2019. Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi mengatakan tren curah hujan di wilayah Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya saat ini masih terus mengalami penurunan.

BMKG juga ikut mengajak masyarakat secara bijak menggunakan air guna mengantisipasi dampak kekeringan. “Curah hujan pada saat ini masih dalam kriteria rendah yakni di bawah 10 milimeter per dasarian, dengan demikian diharapkan masyarakat untuk bijaksana dalam penggunaan air,” katanya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif