SOLOPOS.COM - Ilustrasi longsor. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng), memetakan lokasi atau daerah rawan longsor di wilayahnya, termasuk di Kota Semarang. Pemetaan ini dilakukan berdasarkan catatan peristiwa longsor yang terjadi di Jateng sepanjang tahun 2022.

Kabid Kebencanaan BPBD Jateng, Dikki Ruli Perkasa, mengatakan sepannjang tahun 2022 ada 78 kejadian longsor di Jateng. Dari 35 kabupaten/kota, peristiwa longsor paling banyak berada di Magelang dengan 13 kejadian, Jepara 9 kejadian, dan Kota Semarang dengan 9 kejadian.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Sementara di awal tahun 2023 ini, BPBD Jateng mencatat sudah ada 28 kejadian di Kota Semarang di mana dua orang dilaporkan meninggal. “Sampai Rabu [11/1/2023) siang ini sudah ada 28 kejadian longsor selama cuaca ekstrem. Dua orang juga MD [meninggal dunia] karena longsor. Itu [terjadi] di Pudakpayung, tanggal 6 Januari kemarin,” kata Dikki kepada Solopos.com, Rabu.

Kejadian longsor yang melanda Kota Semarang, terang Dikki, berada di enam kecamatan yang masuk zona merah, yakni Semarang Barat, Tembalang, Tugu, Gunungpati, Banyumanik, dan Candisari.

“Gajahmungkur juga termasuk. Tapi selama cuaca ekstrim ini, kejadian tercatat ada di enam kecamatan itu. Jadi topografi Semarang, khsusnya yang di perbukitan itu potensi longsor. Masyarakat wajib waspada saat hujan lebat,” jelasnya.

Sementara itu, Lurah Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Dilinov Kamarullah, membenarkan bila wilayahnya masuk dalam zona merah rawan longsor. Ia menyebut ada empat RW yang berpotensi atau bahkan terjadi longsor tiap tahunnya.

“Di sini [Lempongsari] memang rawan, khususnya di RW 6, 1, 3, dan 2,” kata Dilinov di ruang kerjanya, Kamis (12/1/2023).

Kendati masuk zona rawan, Dilinov mengaku di wilayahnya tak memiliki alat pendeteksi dini bencana longsor atau early warning sisytem (EWS). Meski demikian, Dilinov memastikan jika warganya tanggap akan bencana longsor yang mengancam sewaktu-waktu.

“Jadi warga kalau ada hujan lebat sudah stand bay. Mitigasinya seperti apa sudah kami edukasi. Jadi waktu longsor di empat lokasi kemarin [akibat cuaca ekstrem] dampaknya bisa kami minimalisasi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya