SOLOPOS.COM - Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menyalurkan bantuan air bersih kepada warga Desa Kalimulyo, Kecamatan Jakenan, yang terdampak kekeringan. (patikab.go.id)

Solopos.com, SOLO-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memastikan semua desa yang terdampak bencana kekeringan mendapatkan bantuan air bersih karena stoknya masih tersedia, kata Kepala Pelaksana harian BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetyo.

“Pasokan air bersih untuk warga terdampak kekeringan mengandalkan suplai air bersih yang dimiliki BPBD Pati. Hingga kini stoknya masih tersedia dan mencukupi,” ujarnya dikutip dari Antara pada Selasa (5/9/2023).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Ia mengungkapkan pendistribusian bantuan air bersih sudah dimulai sejak akhir Juli 2023, dengan jumlah desa terdampak sekitar 44 desa tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Pati. Di antaranya, Kecamatan Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Winong, Gabus, Sukolilo, dan Tambakromo dengan jumlah desa terdampak bervariasi. Terbanyak di Kecamatan Jaken dan Jakenan masing-masing ada sembilan desa terdampak.

“Untuk jangka pendek, kami masih terus melakukan droping air bersih kepada warga terdampak kekeringan. Apalagi, prakiraan dari BMKG puncak kekeringan bisa berlangsung hingga bulan Oktober 2023,” ujarnya.

Ketika stok air bersih yang dimiliki tidak mampu memenuhi kebutuhan warga terdampak kekeringan, maka pihaknya akan meminta bantuan organisasi perangkat daerah (OPD) lain seperti Pemadam Kebakaran maupun perusahaan swasta untuk menyediakan air bersih.

Ia berharap masing-masing desa menyediakan tempat penampungan air secara permanen atau dengan menggunakan terpal untuk menampung air dari BPBD, sehingga lebih efektif dan efisien.

“Distribusi air bersih yang kami lakukan juga lebih cepat, karena tanpa harus menunggu warga mengantre karena jumlah desa yang membutuhkan air bersih juga cukup banyak,” ujarnya.

Ia mencatat desa yang terdampak kekeringan dan mendapatkan bantuan air bersih di Pati memang sudah menyediakan bak penampungan air, sehingga warga yang membutuhkan bisa mengambil di bak penampungan yang sudah tersedia.

Untuk penanganan dampak kekeringan dalam jangka panjang, kata dia, tentunya perlu ada langkah bersama, salah satunya melakukan penghijauan di kawasan pegunungan, terutama Pegunungan Kendeng karena saat ini di kawasan sekitar mulai terjadi pengurangan sumber air yang selama ini dibutuhkan warga. Selain itu, perlu ada upaya lain yang bisa menjadi solusi ketersediaan air saat musim kemarau.

“Kami juga mengajak warga untuk peduli terhadap lingkungan, salah satunya dengan menanam dan menjaga tegakan pohon menjadi salah satu upaya kecil yang bisa dilakukan untuk mencegah kekeringan di musim kemarau,” ujarnya.

Sebelumnya, pada Rabu (30/8/2023) lalu, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menyalurkan bantuan air bersih kepada warga Desa Kalimulyo, Kecamatan Jakenan.  Penyaluran air bersih turut dihadiri Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Pati, M. Budi Prasetya, Camat Jakenan, dan warga setempat.

Pj Bupati Pati juga menyampaikan bahwa di Kabupaten Pati terdapat 194 desa yang berpotensi terjadi kekeringan, tetapi yang mengkhawatirkan ada 58 yang perlu diakselerasi.

Ia pun menjelaskan penyaluran air bersih ini merupakan bentuk akselerasi dan membutuhkan kerja sama dari berbagai elemen masyarakat.  “Mudah-mudahan ini menjadi satu kebersamaan kita, karena untuk droping air ini tidak hanya mengandalkan dari BPBD saja, tetapi dari beberapa elemen masyarakat, dari CSR, dan kemarin ada juga dari PG Pakis dan PG Trangkil”, tutur Pj Bupati Pati dikutip dari laman patikab.go.id pada Selasa (5/9/2023).

Untuk penyaluran air bersih di Desa Kalimulyo Kabupten Pati kali ini, pihaknya menyalurkan 3 tangki air bersih.  Salah satu warga setempat, Gunarso menyampaikan bahwa kekeringan di Desa Kalimulyo sudah terjadi sekitar 3 minggu.

“Untuk kekeringan sendiri sudah terjadi 3 mingguan, untuk itu terima kasih kami ucapkan kepada Pemda, mudah-mudahan dengan bantuan air bersih ini, masyarakat terbantu, sehingga tidak antri sampai malam hari”, ujarnya.

Gunarso berharap bantuan air bersih bisa terus ditambah apalagi saat dibutuhkan, ia juga berharap debit air PDAM bisa ditambah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya