Jateng
Minggu, 7 Agustus 2022 - 15:11 WIB

Bubur Asyura Kuliner Khas Buka Luwur Sunan Kudus

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membawa bubur Asyura yang akan dibagikan kepada warga lainnya saat tradisi membagi bubur asyura di komplek makam Sunan Kudus, Kudus, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Solopos.com, KUDUS — Bubur asyura adalah salah satu olahan kuliner khas Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Makanan yang satu ini hanya disajikan setahun sekali. Tepatnya, disajikan saat prosesi Buka Luwur Sunan Kudus di bulan Muhharam.

Isian bubur asyura, terbilang sangat beragam. Bahan utamanya, tentu saja beras. Kemudian ditambah bahan lain seperti kacang tanah, kacang tolo, kacang kedelai, dan kacang hijau.

Advertisement

Ada juga singkong, ketela rambat, hingga jagung dan pisang. Sementara bahan-bahan pelengkapnya, ada daun pandan, serai, kayu manis, dan garam.

Tak lupa, ada bumbu gulai dan perasan kelapa atau santan yang membuat olahan kuliner khas Kudus ini semakin gurih.

Advertisement

Tak lupa, ada bumbu gulai dan perasan kelapa atau santan yang membuat olahan kuliner khas Kudus ini semakin gurih.

Bahan-bahan tersebut, kemudian dimasak secara berurutan. Yang pertama adalah beras, kacang-kacangan, sinkong, ketela rambat, dan jagung.

Baca juga : Bolos Sekolah, 2 Siswa SMA Indehoi di Kos Rp35.000/Jam

Advertisement

”Setelahnya masukkan bahan-bahan lainnya satu per satu, dan diaduk sampai merata kurang lebih selama tiga jam,” kata Humas Humas Panitia kegiatan tradisi buka luwur Makam Sunan Kudus Muhammad Kharis, Minggu (7/8/2022), sebagaimana diberitakan Murianews.

Setelah matang, bubur diletakkan di dua wadah berbeda bentuk. Yakni, takir atau daun pisang yang dibentuk pincuk, dan samir atau piring dari daun pisang.

Baca juga : Bolehkah Melakukan Sulam Alis dalam Pandangan Islam?

Advertisement

Kemudian, bubur asyura khas Kudus itu ditaburi sembilan macam bahan, yakni tahu, tempe, ikan teri, udang, telur, srundeng, jeruk bali, kecambah, dan irisan cabai.

”Taburan tersebut sudah turun temurun dari jaman dahulu. Yang jelas menambah rasa dari bubur asyura,” imbuhnya.

Kharis mengatakan, bubur asyura hanya dibagikan pada sejumlah masyarakat di lingkup Masjid Menara dan makam Sunan Kudus saja. Sehingga, jumlah bubur yang disajikan hanya berkisar seribuan porsi saja.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif