SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Budi daya ikan di Temanggung pada musim kemarau masih terus berjalan namun dengan metode berbeda.

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG-Para pembudi daya ikan air tawar di Temannggung, Jawa Tengah, mengurangi padat tebar ikan saat musim kemarau seperti sekarang untuk mengantisipasi keterbatasan air.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung Muhammad Hadi di Temanggung, Selasa (22/9/2015), mengatakan pada dasarnya budi daya ikan saat musim kemarau tidak masalah, hanya perlu mengurangi padat tebar ikan.

“Budi daya ikan di Temanggung tetap jalan saat kemarau karena memang daerah budi daya ikan berada di sekitar kawasan sumber air, kecuali budi daya lele karena tidak banyak memerlukan air,” katanya.

Ia menyebutkan kolam dengan ukuran satu meter kubik pada kondisi normal untuk 50 ekor nila, saat kemarau hanya untuk 20-30 ekor nila, kemudian untuk lele yang biasanya bisa 400 ekor dikurangi menjadi 100-200 ekor.

“Hal ini untuk mengantisipasi keterbatasan air saat kemarau. Meskipun di sumber air masih tersedia air, debit air juga turun,” katanya.

Ia mengatakan budi daya ikan tetap prospektif karena harganya cenderung stabil sehingga dari segi bisnis hitung-hitungannya jelas.

Ia menuturkan budi daya ikan paling cocok dan bannyak diminati masyarakat Temanggung adalah ikan mas, nila, dan lele.

Ia mennyebutkan harga ikan mas di pasaran berkisar Rp28.000 hingga Rp30.000 per kilogram, nila Rp26.000-27.000 per kilogram, dan lele Rp23.000-Rp23.000 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya