Jateng
Selasa, 22 September 2015 - 16:50 WIB

BUDI DAYA IKAN : Antisipasi Keterbatasan Air, Padat Tebar Ikan Dikurangi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Budi daya ikan di Temanggung pada musim kemarau masih terus berjalan namun dengan metode berbeda.

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG-Para pembudi daya ikan air tawar di Temannggung, Jawa Tengah, mengurangi padat tebar ikan saat musim kemarau seperti sekarang untuk mengantisipasi keterbatasan air.

Advertisement

Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung Muhammad Hadi di Temanggung, Selasa (22/9/2015), mengatakan pada dasarnya budi daya ikan saat musim kemarau tidak masalah, hanya perlu mengurangi padat tebar ikan.

“Budi daya ikan di Temanggung tetap jalan saat kemarau karena memang daerah budi daya ikan berada di sekitar kawasan sumber air, kecuali budi daya lele karena tidak banyak memerlukan air,” katanya.

Ia menyebutkan kolam dengan ukuran satu meter kubik pada kondisi normal untuk 50 ekor nila, saat kemarau hanya untuk 20-30 ekor nila, kemudian untuk lele yang biasanya bisa 400 ekor dikurangi menjadi 100-200 ekor.

Advertisement

“Hal ini untuk mengantisipasi keterbatasan air saat kemarau. Meskipun di sumber air masih tersedia air, debit air juga turun,” katanya.

Ia mengatakan budi daya ikan tetap prospektif karena harganya cenderung stabil sehingga dari segi bisnis hitung-hitungannya jelas.

Ia menuturkan budi daya ikan paling cocok dan bannyak diminati masyarakat Temanggung adalah ikan mas, nila, dan lele.

Advertisement

Ia mennyebutkan harga ikan mas di pasaran berkisar Rp28.000 hingga Rp30.000 per kilogram, nila Rp26.000-27.000 per kilogram, dan lele Rp23.000-Rp23.000 per kilogram.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif