SOLOPOS.COM - Perbaikan jalan ruas Wedi-Bayat yang rusak lantaran digunakan untuk jalur uruk tol Solo-Jogja, Rabu (8/2/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menganggarkan Rp437 miliar untuk program penyelenggaraan jalan atau perbaikan jalan rusak selama tahun 2023 ini. Perbaikan jalan melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng itu dilakukan dengan sistem pemeliharaan, rehabilitasi, dan rekonstruksi jalan.

Pemeliharaan rutin jalan adalah kegiatan merawat dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada ruas-ruas jalan dengan kondisi pelayanan mantap sesuai Permen PU No. 13/PRT /M/2011.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Sedangkan rehabilitasi adalah pemeliharaan berkala jalan, yakni kegiatan penanganan pencegahan terjadinya kerusakan yang lebih luas dan setiap kerusakan yang diperhitungkan dalam desain agar penurunan kondisi jalan dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana.

Sedangkan rekonstruksi jalan adalah peningkatan struktur yang dapat meningkatkan kemampuan bagian ruas jalan yang dalam kondisi rusak berat agar bagian jalan tersebut mempunyai kondisi mantap kembali sesuai dengan umur rencana yang ditetapkan.

Kepala DPUBMCK Provinsi Jateng, AR Hanung Triyono, menuturkan pemeliharaan jalan pada 2023 sepanjang 2.404,741 kilometer. “Kalau pemeliharaan kami lakukan sepanjang tahun dan tiap tahun pasti ada penanganan,” ujarnya, Jumat (3/3/2023).

Hanung memperinci pada 2023 rehabilitasi jalan terbagi di 9 Balai Pengelolaan Jalan (BPJ). Yakni BPJ Cilacap meliputi ruas Sidareja-Cukangleuleus sepanjang 2 kilometer dengan anggaran Rp2,6 miliar, Bobotsari-Belik panjang 2,5 kilometer dengan anggaran Rp4 miliar, Purbalingga-Bobotsari-Jalan Sungkono panjang 2 kilometer dengan anggaran Rp2,6 miliar, Kaliori-Patikraja panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp1,3 miliar, rehab dinding penahan tanah Cilopadang-Salem panjang 100 meter dengan anggaran Rp1 miliar.

Kemudian BPJ Tegal meliputi ruas Jalan Bumiayu-Salem panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp1,3 miliar, Bumiayu-Sirampog panjang 0,30 kilometer dengan anggaran Rp3,5 miliar, Morongso-Tuwel-Sirampog panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp1,3 miliar, Bandungsari-Pananggapan panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp1,3 miliar, dan rehab jembatan Cigareng dengan anggaran Rp2 miliar.

BPJ Pekalongan ruas Jalan Batang-Wonotunggal-Surjo panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 2 miliar, Moga-Morongso panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp1,3 miliar, serta rehab Jembatan Welo Panjang panjang 60 meter dengan anggaran Rp2 miliar.

BPJ Wonosobo dilakukan di ruas Wanayasa-Kalibening panjang 2,3 kilometer dengan anggaran Rp3 miliar. Dan, BPJ Magelang di ruas Magelang-Ngablak panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp1,3 miliar, Bener-Maron-Purworejo panjang 5 kilometer dengan anggaran Rp8 miliar, Kutoarjo-Bruno panjang 3 kilometer dengan angaran Rp3,8 miliar.

Sedangkan BPJ Semarang meliputi ruas Semarang-Godong (Rehabilitasi Drainase) panjang 0,05 kilometer dengan anggaran Rp 1 miliar, Cangkiran -Boja- Sukorejo panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp1,3 miliar, Weleri – Patean panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp1,3 miliar.

BPJ Purwodadi terdiri atas ruas Purwodadi – Klambu panjang 0,5 Km (Perbaikan Beton) dengan anggaran Rp2 miliar, Gubug – Kapung – Kedungjati panjang 0.10 kilometer dan (rehab dinding penahan tanah) Tinggi 25 meter dengan anggaran Rp 3 miliar, Singget – Doplang – Cepu (rehabilitasi Jembatan Wulung 2) panjang 40 Meter dengan angaran Rp1 miliar

BPJ Surakarta di antaranya karanganyar-Jatipuro panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp1,3 miliar, Wonogiri-Manyaran-Blimbing panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp1,3 miliar, Ngadirejo-Jatipuro panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp1,3 miliar, Wuryantoro-Pracimantoro panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp1,3 miliar, rehabilitasi dinding penahan tanah Boyolali-Selo-Jrakah panjang 0,03 kilometer dengan anggaran Rp1,5 miliar. Selain itu, BPJ Pati meliputi Juwana-Todanan panjang 2 kilometer dengan anggaran Rp2,6 miliar dan Jepara-Keling panjang 2 kilometer dengan anggaran Rp2,6 miliar.

Untuk program peningkatan jalan melalui bagian bidang wilayah terbagi menjadi bidang wilayah timur di antaranya Todanan-Ngawen panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp7,7 miliar, jembatan Ganepo Sragen panjang 50 meter dengan anggaran Rp2 miliar, Ngadirojo-Giriwoyo panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp7,7 miliar, rekontruksi jalan Demak-Godong panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp8 miliar.

“Sedangkan untuk wilayah barat ada Kutoarjo-Ketawang panjang 1,1 kilometer dengan anggaran Rp8,1 miliar, Bandungsari-Salem 1 panjang kilometer dengan anggaran Rp6,2 miliar, Parakan-Patean panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp3,7 miliar, Kersana-Bandungsari panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp4 miliar, dan Buntu-Kroya-Slarang panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp8 miliar,” jelas Hanung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya