Jateng
Rabu, 18 Maret 2020 - 03:50 WIB

Buka di Tengah Covid-19, Tempat Wisata Semarang Wajib Penuhi Syarat

Newswire  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberi penjelasan upaya pemkot mengantisipasi penyebaran covid-19 di Semarang, Minggu (15/3/2020). (Antara-Imanuel Citra Senjaya)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang tetap mengizinkan tempat wisata tetap buka pada musim merebaknya virus corona jenis baru (covid-19). Namun diberlakukan ketentuan khusus kepada pengelolanya.

Para pengelola tempat wisata Kota Semarang yang nekat buka itu wajib memenuhi kesanggupan untuk menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi penyebaran covid-19. Antara lain menyediakan alat pengukur suhu tubuh dan hand sanitizer.

Advertisement

Pelajar Korea Selatan Jadi Pasien Pengawasan Virus Corona di Salatiga

"Mal, hotel, tempat wisata, tetap bisa menjalankan aktivitas, namun wajib menyediakan hand sanitizer serta alat pengukur suhu tubuh untuk tamu atau pelanggannya," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (15/3/2020).

Menurut dia, Pemkot Semarang menerbitkan edaran yang berisi kebijakan dalam mengantisipasi penyebaran Corona. Meski tetap mengizinkan tempat wisata serta mal untuk tetap beroperasi, kata dia, Pemkot Semarang telah menyepakati pembatasan kegiatan yang menghadirkan banyak orang.

Advertisement

Tunda Perayaan HUT

Ia mencontohkan, pemkot memutuskan menghentikan pelaksanaan car-free day atau hari bebas kendaraan. Selain itu, pemkot juga menunda pelaksanaan Semarang Night Carnival 2020 yang merupakan bagian dari rangkaian HUT Kota Semarang.

Ada Makhluk Jumbo di Hutan Tinjomoyo Semarang, Tapi Bukan Wewe Gombel...

Menurut dia, Pemkot Semarang juga meliburkan sekolah selama dua pekan. Selama sekolah diliburkan, kata dia, pengelola sekolah diminta untuk melakukan pembersihan fasilitas dan lingkungan sekolah.

Advertisement

Ia mempersilakan masyarakat beraktivitas seperti biasa di tengah merebaknya covid-19 di Kota Semarang, namun diimbau untuk meminimalkan interaksi secara langsung. "Tetap waspada, namun masyarakat tidak perlu panik," katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif