SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menerima tawaran berfoto dari peserta Mukernas IV Persada.id di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, Selasa (18/10/2022). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, UNGARAN — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengatakan ada empat topik utama yang akan dibahas dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV Persatuan Radio TV Pulik Daerah Seluruh Indonesia (Persada.id). Keempat hal itu terkait organisasi, kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), dan pengembangan inovasi siaran.

Hal itu disampaikan Ganjar saat membuka Mukernas IV Persada.id di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (18/10/2022). Selain empat topik itu, Ganjar juga menyebutkan Mukernas akan membahas bagaimana komitmen pemerintah daerah untuk mengembangkan lembaga penyiaran publik lokal (LPPL) di setiap daerah.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Diharapkan musyawarah ini betul-betul bisa merumuskan apa-apa yang menjadi kehendak bersama. Saya berharap dari klaster persoalan yang ada itu nanti keluar solusi yang mungkin akan dikerjakan dalam satu semester ke depan,” ujar Ganjar yang juga bertindak sebagai Ketua Umum Persada.id.

Ganjar menjelaskan persoalan organisasi meliputi keanggotaan dan pendanaan. Persoalan kelembagaan lebih pada perizinan yang rumit. Sementara persoalan SDM adalah bagaimana memberikan pelatihan-pelatihan kepada anggota agar kemampuannya meningkat. Terakhir mengenai pengembangan inovasi siaran lebih pada cara beradaptasi dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

“Saya sih berharap ada champion-champion dari LPPL di masing-masing kabupaten/kota yang bisa ditiru. Ini lembaganya bagus, jadi ini patokannya. Ini manajerialnya bagus, ini pengembangan SDM bagus. Kalau itu semua sudah maka kita akan dorong untuk yang lain meniru. Dalam waktu enam bulan bisa selesai. Nanti kita undang kawan-kawan yang punya kapasitas untuk mendampingi,” kata Ganjar.

Baca juga: Buka Mukernas Persada.ID di Bandungan, Ganjar Minta Radio Lokal Berinovasi

Dalam pengembangan inovasi siaran, Ganjar mendorong agar radio dan televisi lokal mampu hadir dalam multi platform. Seperti diketahui, tantangan radio sekarang ini sangat besar. Tidak bisa lagi menggunakan pola-pola lama karena itu hanya akan mengkover yang betul-betul pencinta radio, bukan masyarakat secara luas apalagi anak-anak muda.

“Anak-anak sekarang mendengarkan radionya sudah digital lo ya, sudah multi platform. Radio setelah penyiaran sebenarnya pemberitaan bisa di-extend melalui medsos. Baik juga setiap LPPL memiliki medsos sehingga selesai siaran informasi bisa diberikan melalui penggalan-penggalan dan masyarakat bisa mendapatkan informasi dari manapun. Harus kekinian. Ruang interaksi dengan anak-anak muda harus diberikan,” jelasnya.

Platform Khusus

Terkait multi platform itu, menurut Ganjar sudah banyak contohnya. Radio lokal tinggal mereplikasi apa yang sudah ada itu. Bukan tidak mungkin jika perlu Persada.id membuatkan platform khusus.

“Saya akan dukung dan bantu untuk pengembangan multi platform ini. TV penting, radio penting, sekarang yang multi platform bagaimana? katakan medsos ya, anak-anak sekarang misal malas mendengarkan radio tapi bisa mendengarkan melalui gawai ini, nah kita siarkan link-nya. Orang akan melihat terus maka pemberian informasi publiknya bisa jauh dan panjang, kemudian semua bisa mengakses,” tegasnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Dorong Radio Lokal untuk Multiplatform dan Berjejaring

Selain itu, untuk dapat perbaikan empat poin penting itu juga membutuhkan komitmen dari masing-masing pemerintah daerah. Dukungan pemerintah ini dapat berupa pelatihan manajerial dan dukungan anggaran jika radio atau televisi lokal itu dimiliki oleh pemerintah daerah. Selain itu dukungan SDM dari pemerintah daerah juga diperlukan agar organisasi berjalan dengan baik.

“Kalau semuanya sudah maka terakhir konten apa yang diberikan. Kontennya banyak yang sifatnya, maaf, kalau publik melihat radio televisi pemerintah kayak gitu saja. Maka ini perlu istilahnya lebih nge-pop, lebih bisa diterima khalayak ramai dan generasi kekinian. Idenya dari kawan-kawan di musyawarah ini ya radionya musti kekinian. Komitmen inilah yang coba kita bicarakan hari ini. Rekomendasinya nanti bisa kita berikan, mana yang harus ke kementerian, mana yang harus ke kepala daerah, maka saya bilang ini DPRD perlu juga diajak agar mereka mengerti karena kepentingan untuk menyiarkan ini penting,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya