Jateng
Kamis, 12 Januari 2023 - 20:18 WIB

Bukan RS Kariadi, Ini Rumah Sakit Tertua di Semarang

Dela Annisa  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - RSU William Booth yang menjadi rumah sakit tertua di Kota Semarang. (Instagram @rsuwbsemarang)

Solopos.com, SEMARANG — Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi memang menjadi rumah sakit terbesar di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Kendati demikian, RS Kariadi rupanya bukanlah rumah sakit tertua di Kota Semarang.

Rumah sakit tertua di Kota Semarang ternyata adalah RSU William Booth yang terletak tak jauh dari RSUP dr Kariadi, tepatya di Jalan S. Parman Nomor 5 Petompon, Kecamatan Gajahmungkur.

Advertisement

Diolah dari berbagai sumber, RSU William Booth selama ini dikenal sebagai rumah sakit spesials pengobatan mata. Rumah sakit ini berdiri sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1894. Rumah sakit yang juga dikenal dengan nama Madurangin ini saat ini dikelola Yayasan Pelayanan Kesehatan Bala Keselamatan (YPKBK) dan tergolong dalam rumah sakit tipe C atau madya.

Sejarah berdirinya rumah sakit tertua di Kota Semarang ini tak bisa dilepaskan dari sosok warga Belanda bernama Staf Kapten Jacob Gerrit Brouwer dan Ensign Adolf Teodorus. Mereka berdua merintis berdirinya klinik pengobatan mata yang awal mulanya berada di wilayah Bugangan, Semarang Timur pada tahun 1894.

Selanjutnya pada tahun 1907, Vilhelm A Wille yang merupakan dokter spesialis mata asal Denmark ditugaskan untuk melayani orang-orang miskin di Semarang Timur. Berkat pengobatan penyakit mata yang diberikan oleh Vilhelm A Wille berhasil menyelamatkan anak-anak, tak heran jika rumah sakit ini dikenal masyarakat bukan hanya dalam negeri tetapi juga luar negeri. Padahal, peralatan dan fasilitas di klinik itu terbilang minim. Namun, Vihelm mampu membuat rumah sakit itu menjadi terkenal dan jadi rujukan pasien dari berbagai daerah.

Advertisement

Donasi

Bahkan, saking terkenalnya ada seorang pasien yang menyumbangkan sebidang tanah untuk menjadikan klinik itu sebagai rumah sakit. Sebidang tanah itu terletak di kawasan perbukitan selatan Kota Semarang. Selain itu, Ratu Wilhelmina juga ikut menyumbang dan hasil yang diperoleh dari donasi tersebut sekitar 94.000 gulden.

Rumah sakit ini selanjutnya diresmikan pertama kali oleh Residen Semarang pada waktu itu, yaitu PKW Kern pada 23 Juni 1915. Nama rumah sakit ini diberikan oleh pendeta kebangsaan Inggris yang juga pendiri YPKBK. Akan tetapi setelah lebih dari 30 tahun bediri, rumah sakit ini berhenti karena adanya Perang Dunia II. Rumah sakit ini pun beralih ke tangan Jepang.

Tetapi di tahun 1947, rumah sakit swasta ini diserahkan kepada pemerintahan Indonesia. Satu tahun kemudian, di tahun 1948 secara utuh rumah sakit ini diserahkan kepada Yayasan Bala Keselamatan. Rumah sakit ini terus berkembang hingga 20 tahun kemudian, tepatnya di tahun 1968 Rumah Sakit William Booth membuka pelayanan baru, yakni pelayanan penyakit dalam seperti THT, penyakit anak, umum, syaraf dan bedah.

Advertisement

Kemudian di tahun 1984, RSU William Booth yang merupakan rumah sakit tertua di Semarang mendapat izin penyelenggaraan yang disahkan berdasar pada SK Menkes RI No. YM.02.04.3.5.6448, RSU.

Tak hanya sampai disitu, rumah sakit ini terus berkembang dan banyak melakukan peningkatan pelayanan untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat. Pelayanan yang diberikan seperti layanan rawat jalan, rawat inap, rawat darurat (IGD), dan layanan penunjang. Hingga di tahun 2017 Rumah Sakit William Booth dinyatakan lulus Tingkat Paripurna dan memperoleh akreditasi rumah sakit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif