SOLOPOS.COM - Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko (dua dari kiri), tengah melihat salah seorang anak berkebutuhan khusus yang tengah mengosok gigi pada acara pembukaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional di RSI Sultan Agung, Semarang, Selasa (12/9/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2017, pembukaannya dilaksanakan di RSI Sultan Agung, Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Ratusan siswa sekolah dasar (SD) berkumpul di halaman parkir Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Semarang, sejak Selasa (12/9/2017) pagi. Mereka berkumpul untuk bersama-sama mengosok gigi.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Acara mengosok gigi secara serentak yang dilakukan ratusan siswa SD itu merupakan rangkaian kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2017, yang digelar secara serentak di 57 lokasi yang tersebar di beberapa kota dan kabupaten se-Indonesia mulai 12 September-29 November.

Kota Semarang didapuk sebagai lokasi pembukaan kegiatan BKGN itu. Hadir dalam kegiatan itu Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Heru Sudjatmoko. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan anak-anak berkebutuhan khusus dari Yayasan Pembina Anak Cacat (YPAC) Semarang.

Head of Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk, Mirza Roesli, selaku perusahaan penyedia produk kebersihan gigi di Indonesia, mengatakan BKGN ini merupakan kegiatan yang digelar secara rutin setiap tahunnya. Untuk tahun ini, BKGN mengambil tema Merdeka dari Gigi Berlubang.

“Kami mengajak keluarga Indonesia untuk memeriksakan kesehatan gigi secara teratur serta memilih asupan camilan bertekstur dan bernutrisi seimbang untuk memberikan perlindungan terbaik bagi kesehatan gigi dan mulut,” terang Mirna dalam sambutannya pada acara tersebut.

Mirna menambahkan masyarakat di Indonesia cenderung memiliki budaya mengonsumsi makanan ringan atau camilan. Dari data yang diperoleh Unilever, konsumsi camilan di Indonesia meningkat 4% setiap tahunnya, dengan tingkat konsumsi paling tinggi merupakan camilan manis dan lengket, seperti cokelat, pastry, dan permen.

“Mengonsumsi camilan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat dan gula bisa menurunkan keasaman mulut dan hilangnya mineral gigi. Bila terjadi kondisi seperti itu, gigi akan mudah berlubang,” sambung Division Head for Helth and Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah.

Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Besar (PB) Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg. Ugan Gandar, menyebutkan BKGN kali ini digelar di lokasi yang lebih banyak daripada tahun sebelum. “Tahun ini BKGN hadir di lebih banyak cabang PDGI, yakni 35 lokasi berbeda dengan tingkat prevalensi permasalahan gigi dan mulut yang tinggi. Dari data yang kami miliki, prevalensi tinggi kesehatan gigi saat ini ada di Provinsi Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Angkanya masih di atas 35%,” beber Ugan.

Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko (dua dari kiri), tengah melihat salah seorang anak berkebutuhan khusus yang tengah mengosok gigi pada acara pembukaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional di RSI Sultan Agung, Semarang, Selasa (12/9/2017).

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya