Jateng
Rabu, 31 Januari 2024 - 17:31 WIB

Bulog Gelontor 300 Ton Beras SPHP ke Pasar Tradisional di Kudus

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beras berlabel stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk stabilisasi harga beras di pasaran. (Solopos.com-Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, KUDUS – Perum Bulog Cabang Pati, Jawa Tengah, menyalurkan 300 ton bers berlabel stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) ke seluruh pasar tradisional yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Penyaluran beras SPHP ini pun diharapkan mampu menjadi pengendali harga beras di pasaran yang terus merangkak naik.

“Tahun lalu juga sudah mendistribusikan ke semua mitra kami, tahun ini kembali bergulir dengan harapan harga jual beras di pasaran bisa stabil. Apalagi, saat ini sudah melewati musim panen sehingga harga jual beras di pasaran juga berpotensi naik,” kata Kepala Gudang Bulog Kudus Eko Setiawan di Kudus, Rabu (31/1/2024).

Advertisement

Ia mengungkapkan ratusan ton beras yang terdistribusi tersebut merupakan periode penyaluran dari awal bulan Januari 2024 hingga pekan ini. Tentunya hingga akhir tahun bisa mencapai ratusan ribu ton seperti halnya tahun lalu.

Untuk pendistribusian beras berlabel SPHP ini, Perum Bulog melalui distributor beras serta ritel yang tersebar di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kudus. Di antaranya, di Pasar Bitingan, Kliwon, Karangbener, Ngablak, Gebog, Wates, Jember, dan Pasar Baru.

“Jumlah mitra yang tersebar di sejumlah pasar tradisional tersebut berkisar 42 mitra,” ujarnya.

Advertisement

Sementara harga jual berasnya, kata dia, ketika ambil di gudang Bulog sebesar Rp9.950 per kilogram, sedangkan diantar hingga ke mitra sebesar Rp10.300 per kilogramnya karena mempertimbangkan biaya transportasi, angkut, dan parkir.

Dengan adanya suplai beras dengan harga terjangkau di pasaran, diharapkan harga jual beras yang semula tinggi bisa stabil kembali serta menekan angka inflasi.

Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Minan Muchammad, mengakui adanya beras dari Bulog memang bisa ikut memberikan penekanan harga jual beras di pasaran, sehingga bisa ikut menekan inflasi.

Advertisement

“Apalagi, saat ini bukan musim panen sehingga harga beras di pasaran bisa berfluktuasi. Bahkan, bisa mempengaruhi harga-harga kebutuhan pokok lainnya, sehingga perlu ada stabilisasi harga,” ujarnya.

Untuk harga jual beras di pasaran pekan ini, kata dia, sebesar Rp14.000/ kilogram untuk beras jenis IR 64 premium. Sedangkan beras IR 64 medium sebesar Rp12.500/kg.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif