SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (Freepik.com).

Solopos.com, SEMARANG — Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah (Jateng) mencatat stok beras di wilayahnya masih tersedia 224.000 ton. Angka tersebut diklaim aman atau bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di 35 kabupaten/kota hingga akhir tahun 2023.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng, Akhmad Kholisun, mengatakan ribuan ton stok beras itu terdiri atas stok operasional dan persediaan dalam perjalanan (PDP).

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Cadangan beras itu digunakan untuk penyaluran bantuan pangan, Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), cadangan bencana alam, dan juga stok hingga akhir tahun.

“Stok tersebut akan kami gunakan untuk penyaluran bantuan pangan tahap kedua, pelaksanaan SPHP, cadangan bencana alam, dan cadangan stok akhir tahun,” ujar Akhmad seusai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kantor Gubernur Jateng, Senin (11/8/2023).

Ahmad menyampaikan cadangan beras yang dimiliki Bulog Kanwil Jateng sebagian besar berupa beras lokal atau pengadaan barang dalam negeri. Kendati demikian, ia tak menampik bila sebagian lagi memasok dari luar negeri atau impor.

Sementara itu, pedagang beras di Pasar Karangayu, Ana, mengaku pasokan beras yang diterimanya dalam sepekan berkurang. Biasanya, ia mendapat pasokan beras 1 kuintal per pekan. Kini, jumlah pasokan yang diterima menjadi tak menentu.

“Lagian kalau harga berasnya tambah mahal begini untungnya makin mepet banget. Saya jualnya [beras] antara Rp15.000-Rp16.000,” aku Ana, Selasa (12/9/2023).

Menurutnya harga beras kemungkinan akan berangsur normal pada awal tahun 2024 mendatang. Musim kemarau yang berkepanjangan membuat datangnya musim penghujan juga mengalami kemunduran.

“Nanti normal lagi pas tahun depan karena pas musim hujan. Ini aja pemerintahnya sekarang mbulet terus. Hla wong sudah di titik kenaikan tertinggi kok. Kalau biasanya kan cuma naiknya Rp500. Terus normal lagi,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov Jateng mulai menyalurkan bantuan pangan periode kedua, yakni berupa beras 10 kilogram/keluarga. Tercatat, ada sebanyak 3.574.712 kartu keluarga (KK) yang mendapat bantuan pangan tersebut.

Penyaluran bantuan pangan periode kedua itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Terutama beras yang saat ini harganya masih cenderung tinggi atau naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya