SOLOPOS.COM - Tangkapan layar jembatan kaca di kawasan wisata The Geong, Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang mendadak pecah pada Rabu (25/10/2023). (Istimewa/Instagram @kulonuwunpurwokerto)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memberikan perhatian serius atas insiden kecelakaan yang dialami para wisatawan di Jembatan Kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Rabu (25/10/2023). Pihaknya bakal melakukan asesmen menyeluruh pada semua wahana wisata kategori ekstrem di 35 kabupaten/kota.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Daya Tarik Wisata (DTW) Disporapar Jateng, Riyadi Kurniawan pada Kamis (26/10/2023). Ia menegaskan jika di lapangan ditemukan kondisi yang tidak sesuai aturan, maka akan ditutup sementara sampai standarnya terpenuhi.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

“Kami keluarkan imbauan ke semua kabupaten/kota sesuai arahan Pak Pj Gubernur, Nana Sujadma untuk melakukan asesmen ke semua wahana yang sifatnya ekstrem. Soalnya, imbas kejadian ini kan bisa berpengaruh ke kepercayaan wisatawan ke depannya. Kita lakukan pendataan di jembatan kaca lainnya, dilakukan asesmen,” kata Riyadi.

Berdasarkan hasil pendataan sementara, Disporapar Jateng menyebutkan jembatan kaca memang belakangan menjadi wahana yang secara masif dibangun di wilayahnya.

Selain Jembatan Kaca The Geong Banyumas, terdapat wahana serupa yang tersebar di Kabupaten Semarang, yakni Jembatan Kaca Gumuk Reco, lalu ada Jembatan Kaca Kemuning di Kabupaten Karanganyar, dan Jembatan Kaca Awang-awang di Magelang.

Lebih lanjut, jika menilik standar operasional prosedur (SOP) yang dirancang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Disporapar Jateng menyampaikan ada aturan khusus untuk pengelolaan wahana jembatan kaca. Di antaramya mengenai jumlah wisatawan yang diizinkan untuk selfie di lantai jembatan kaca maksimal tiga sampai empat orang.

“Kalau sesuai SOP-nya, aturan selfie dan daya tampung jembatan kaca maksimal empat orang untuk luasan 1 meter persegi,” jelasnya.

Tak hanya itu, untuk penggunaan alas kaki juga perlu diperhitungkan dengan cermat. Sebab, beban alas kaki sangat mempengaruhi konstruksi bangunan jembatan kaca.

“Jadi penggunaan alas kaki juga diatur. Beban konstruksi juga sangat pengaruh. Untuk panjang jembatannya tidak ada aturan yang mengikat,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, jembatan kaca yang menjadi andalan di objek wisata kawasan hutan pinus di Banyumas mendadak pecah dan memakan korban. Dari 11 wisatawan ada dua di antaranya jatuh dari ketinggian sekitar 10 meter. Akibatnya, satu di antaranya meninggal dunia dan lainya luka-luka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya