SOLOPOS.COM - Bupati Blora Arief Rohman (kiri) dan Presiden Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo alias AB membedah buku “Diplomasi Kuliner”.

Solopos.com, BLORABupati Blora, Arief Rohman, punya cara unik membangun dan memajukan wilayahnya. Salah satu jurus andalan untuk menjalin kerja sama dengan banyak pihak yakni memakai “Diplomasi Kuliner”.

Berkat diplomasi kuliner itulah Kabupaten Blora mengalami perkembangan cukup pesat dari segi infrastruktur maupun perekonomian.

Promosi BRI Raih Penghargaan Best Risk Management di CNN Indonesia Awards

Untuk menggali soal “Diplomasi Kuliner”, Solopos mengundang secara langsung sosok lelaki kelahiran 8 Maret 1980. Dalam sebuah perbincangan santai, Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo atau yang karib disapa AB, langsung terkesima dengan buku berjudul ‘Diplomasi Kuliner Jurus Jitu Mas Arief Membangun Blora’.

“Sebagai bupati yang belum genap lima tahun. Kenapa menggunakan diplomasi kuliner yang mungkin sebagai jurus pembuka membangun Blora. Itu kenapa diplomasi kuliner yang dipilih?,” sahut AB dikutip dari tayangan youtube Espos Indonesia.

Sejurus kemudian Arief Rohman membeberkan karena letak Kabupaten Blora jauh dari ibu kota Jawa Tengah. Ia harus berpikir secara kreatif bagaimana mengambil hati pemangku kebijakan untuk memperhatikan Blora.

Arief Rohman tak sungkan membocorkan tercetusnya gagasan diplomasi kuliner terinspirasi dari sosok Menteri Sekertaris Negara Republik Indonesia, Pratikno. Lelaki kelahiran Bojonegoro rupanya sering mempromosikan kuliner Blora enak ke jajaran menteri hingga presiden.

“Jadi kita terinspirasi ketika mengundang tamu, pejabat dan sebagainya yang kita sajikan ini kuliner. Karena lidah itu enggak bisa berbohong,” timpal Arief Rohman.

Setiap ada pejabat yang bertandang ke Kabupaten Blora. Arief Rohman langsung menyuguhkan kuliner-kuliner auntentik yang menjadi ciri khas Blora.

Ketagihan

Kelezatan kuliner-kuliner Blora baru bisa dibuktikan ketika mendapat testimoni dari para pejabat yang telah berkunjung ke sana. Selama ini para pejabat tak sedikit yang ketagihan ingin mencicipi kuliner Blora.

“Rata-rata [para pejabat] kembali ke Blora dan yang dirindukan itu kulinernya,” ungkapnya.

Ketika para pejabat terkesan dengan suguhan kuliner Blora. Arief Rohman mulai melakukan pendekatan agar para pejabat diatas turut memperhatikan dan ikut membangun Kabupaten Blora. “Setelah kuliner dan test food dilakukan. Kita kemudian melakukan pendekatan misalnya, ‘pak ini yang kami butuhkan’. Istilah jawanya kita pakai ‘pagar mangkok’,” cetus Arief Rohman.

Dalam buku yang diterbitkan Solopos Publishing tersebut. Arief Rohman menuliskan sepuluh kuliner Blora terenak yang mampu memikat lidah para pejabat maupun investor.

Baginya kuliner itu sebagai pintu pembuka sebelum melangkah atau melanjutkan pembahasan lainnya. Jurus ini terbilang efektif dalam melakukan pendekatan dengan para pejabat maupun investor.

“Para investor juga kita perlakukan hal yang sama. Ketika mereka datang ke Blora langsung kita ajak ke warung makan. Setelah tanda kutip wah enak ya, baru ngomongin pekerjaan dan kita terangin soal potensi. Oh ya kita investasi disini ya,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya