SOLOPOS.COM - Bupati Kendal, Dico M. Ganinduto (keempat dari kiri) menunjukkan MOU dengan PT. Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia mengenai pengelolaan sampah plastik di Kendal. (Istimewa)

Solopos.com, KENDAL – Ada tiga nilai tambah atau manfaat bagi masyarakat terkait dengan rencana pembangunan fasilitas pengolahan daur ulang sampah plastik dan elektronik berteknologi modern di Kabupaten Kendal.

Pembangunan fasilitas ini merupakan wujud dari komitmen investasi senilai Rp700 miliar yang dibawa Bupati Kendal, Dico M. Ganinduto, setelah melakukan kunjungan kerja ke Hongkong beberapa hari lalu. Dico mengatakan investasi yang ditempatkan oleh investor Hongkong ini memberikan tiga nilai tambah bagi masyarakat.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Pertama, dari sisi nilai ekonomi, memberdayakan dan menggerakkan ekonomi desa melalui pengelolaan sampah plastik. Kedua, meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Ketiga, meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan menciptakan lapangan kerja (job creation).

Lebih lanjut Dico menjelaskan bahwa investasi fasilitas pengelolaan sampah senilai Rp700 miliar ini akan mendaur ulang mayoritas sampah plastik regional dari wilayah Kabupaten Kendal dan sekitarnya. Produk akhir yang dihasilkan berupa pellet atau biji plastik yang akan diekspor, sehingga akan menambah pendapatan devisa negara.

“Hal ini tentunya memberikan dampak signifikan terhadap upaya penerapan circular economy dalam pengelolaan industri di Kabupaten Kendal. Ini juga menjadikan Kendal sebagai pusat industri di Jawa Tengah yang mengedepankan konsep industri hijau dengan prinsip menggunakan sumber daya alam yang efisien, dapat digunakan ulang, ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tutur Dico, Senin (20/3/2023), seperti dikutip dari kendalkab.go.id, Rabu (22/3/2023).

Pembangunan fasilitas pengolahan daur ulang sampah plastik dan elektronik berteknologi modern ini rencananya didirikan di lahan seluas 2,5 hektare. Bahkan fasilitas pengolahan sampah plastik ini diperkirakan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Permasalahan sampah plastik di Indonesia sampai saat ini terus berkembang dan segera membutuhkan penanganan. Terlebih infrastruktur daur ulang sampah plastik di Indonesia juga relatif minim sehingga tingkat daur ulang sampah dalam upaya penerapan ekonomi sirkular di Indonesia dinilai masih rendah.

Sustainable Waste Indonesia (SWI) dalam laporannya pada 2022 menyebutkan tingkat daur ulang (recycle rate) sampah plastik di Indonesia baru menyentuh angka 7%. Hal ini bisa diakibatkan karena jenis plastik yang digunakan di Indonesia sangat beragam, sehingga masyarakat masih enggan melakukan pemilahan sampah plastik mereka.

Pemerintah Kabupaten Kendal juga terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan investasi di Kendal. Pada awal Februari 2023, Dico menyelenggarakan Kendal Investment Talk yang dihadiri para duta besar negara asing, termasuk perwakilan media dari berbagai negara untuk mendorong arus investasi masuk ke Kendal.

Dico juga memaparkan potensi dan peluang investasi yang ada di Kendal serta beragam program dan kebijakan yang dibuat untuk membantu dan memastikan kenyamanan para investor dalam menjalankan usahanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya