Jateng
Minggu, 1 Maret 2020 - 09:56 WIB

Bupati Takut Semburan Lumpur Grobogan Separah Lapindo

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penampakan semburan lumpur di Dusun Karangasem, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (29/2/2020). (Detik.com)

Solopos.com, GROBOGAN – Bupati Grobogan, Sri Sumarni, khawatir semburan lumpur di Dusun Karangasem, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, menjelma selayaknya insiden lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.

Sri Sumarni pun turun langsung mengecek kondisi semburan lumpur setinggi 40 meter, Sabtu (29/2/2020).

Advertisement

“Saya takutnya ini seperti Lapindo. Mudah-mudahan enggak. Mudah-mudahan,” terang Sri Sumarni seperti dikabarkan Detik.com.

Guna menanggulangi hal buruk terkait insiden tersebut, Bupati Grobogan memerintahkan pejabat Dinas Lingkungan Hidup berkoordinasi dengan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Dia juga mengimbau masyarakat waspada.

Advertisement

Guna menanggulangi hal buruk terkait insiden tersebut, Bupati Grobogan memerintahkan pejabat Dinas Lingkungan Hidup berkoordinasi dengan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Dia juga mengimbau masyarakat waspada.

Bakul Sayur Karanganyar Wisuda Bawa Bronjong Pengin Jadi Guru WB

“Pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan pihak provinsi karena bahaya ini. Ini barusan saya ngebel [menelepon], infonya akan turun ke bawah. Dan juga dari masyarakat ini agar hati-hati. Nanti saya inginnya ada kajian. Saya takutnya kalau seperti Lapindo,” sambung dia.

Advertisement

Lubang pengeboran itu menyemburkan lumpur sejak Sabtu (29/2/2020) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Lubang tersebut awalnya dibuat untuk sumur sumber air.

Ekspedisi Mistis Sara Wijayanto Berburu Hantu di Kota Solo Ketemu Arwah Kelaparan

Pengurus Yayasan Yatama, Kahat Muhroji, mengatakan pengeboran dilakukan sejak Rabu (26/2/2020). Awalnya tidak ada tanda-tanda mencurigakan apapun dari lubang sumur bor tersebut.

Advertisement

“Pengeboran sumur sedalam 60 meter, awalnya ya tidak ada tanda-tanda apapun. Pengerjaan terakhir kemarin [Jumat] sore,” terang Kahat Muhroji saat ditemui di lokasi kejadian.

Kahat Muhroji mengatakan, semburan lumpur terjadi saat petugas melakukan pemasangan pipa paralon. Saat itu terjadi luberan di sekitar titik pengeboran.

Syuting di Solo, Ini Bocoran Film Sobat Ambyar Didi Kempot

Advertisement

“Pertama diketahui sumur menyembur sekitar satu meter saja. Puncaknya sekitar jam 10.00 WIB tadi, semburan mulai tinggi hingga mencapai 40 meter,” sambung dia.

Lokasi semburan lumpur itu ditutup garis polisi agar tidak didekati warga. Sebab, lubang sumur bor itu mengeluarkan semburan lumpur dengan material yang semakin pekat, yakni air, lumpur, dan batu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif