Solopos.com, SEMARANG — Komunitas Peduli Transportasi Semarang (KPTS) angkat bicara terkait insiden kebakaran yang melanda dua Bus Trans Semarang dalam kurun empat hari terakhir. Menurut KPTS, peristiwa tersebut menunjukkan ketidakseriusan pihak pengelola dalam melakukan perawatan terhadap armadanya,
“Kami melihat ada suatu ketidakdisiplinan dalam merawat armada. Seharusnya kepala cabang memastikan driver hingga operasional. Termasuk mengecek random [secara acak],” ujar Ketua KPTS, Teresia Tarigan, seusai beraudensi dengan DPRD Jateng di lantai ketiga Gedung DPRD Jateng, Jumat (2/9/2022).
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
Ketidakseriusan itu, menurut Teresia, terlihat dari kejadian yang beulang dalam sepekan terakhir. Selain itu, usia bus dan koridor yang tergolong masih baru tapi mengalami kerusakan yang cukup parah.
“Koridor itu kan buka Maret 2017, berarti usianya lima tahun dan masih oke untuk ukuran bus. Jadi ada indikasi bahwa perawatan, pengecekan tidak dilakukan secara benar. Bukan semata-mata menyalahkan mekanik, ada pihak lain itu. Harus dilakukan sampai level atas lagi,” tegas Teresia.
Teresia pun menilai insiden kebakaran yang melanda dua Bus Trans Semarang dalam empat hari terakhir itu bukanlah kesalahan mekanik semata. Menurutnya, kesalahan juga dilakukan pihak manajemen. Oleh karenanya, ia pun mendesak agar dilakukan audit terhadap pengelola Bus Trans Semarang.
Baca juga: Waduh! Sudah 2 Bus Trans Semarang Terbakar dalam 4 Hari
“Saya kira harus diaudit secara external Bus Trans Semarang. Bagaimana setiap pihak melakukan tugasnya, SOP (standar operasional pekerja) dilaksanakan tidak, karena banyak kejadian berulang, tak hanya terbakar, kopling mogok, kopling bermasalah, dan lain-lain. Jadi ini indikasi faktor dari internal, harus dipastikan masalahnya apa, cari akar masalahnya, harus audit external,” tegas dia.
Diganti
Berdasarkan hasil audit nantinya, imbuh Teresia, maka akan muncul rekomendasi-rekomendasi baru dalam penerapan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Termasuk melihat perlu atau tidaknya Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Hendrix Setiawan, diganti.
Diberitakan sebelumnya, Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Hendrix Setiawan, telah menyampaikan permintaan maaf atas insiden kebakaran yang melanda dua Bus Trans Semarang dalam kurun empat hari. Ia pun mengaku sudah melakukan evaluasi terhadap kondisi seluruh armada Bus Trans Semarang serta memberikan peringatan tegas kepada mekanik maupun operator pengelola.
Baca juga: Keren! Aksi Pelajar SMP Semarang Atur Lalin saat Bus Terbakar Viral di Medsos
Bahkan, pihaknya telah mengeluarkan SP terhadap operator pengelola Koridor IV. Termasuk menandaskan jika Trans Semarang tak segan memberikan sanksi tegas dengan pemotongan trip dan putus kontrak kepada pekerja terkait, jika peristiwa serupa masih terjadi.
Sementara itu, insiden kebakaran yang melanda Bus Trans Semarang terjadi dalam empat hari terakhir. Peristiwa pertama terjadi pada Senin (29/8/2022) di tanjakan Gombel, sedangkan kejadian kedua terjadi pada Kamis (1/9/2022) di Jalan Setiabudi, Kelurahan Sumurboto, Banyumanik.