Cagar budaya lontar Alquran ada di Semarang.
Lontar Alquran yang diyakini sebagai peninggalan Sayyid Abdurrahman—yang oleh pendukung budayanya dianggap setara wali—tersimpan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Multazam, Pudakpayung, Kota Semarang. Usia Alquran dalam bentuk rontal atau daun pohon tal peninggalan ulama asal Pulau Madura itu ditaksir sudah lebih dari 200 tahun.
#gallery-1 { margin: auto; } #gallery-1 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 33%; } #gallery-1 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-1 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */
Ayat-ayat suci Alquran yang terdiri atas 30 jus itu diukir lengkap pada puluhan keropak atau rangkaian lembar-lembar rontal kering. Karena penyimpanan yang baik, aroma lontar itu harum semerbak meskipun berusia lebih dari 200 tahun.
Menurut pengasuh Ponpes Al Multazam, K.H. Khamami, ayat-ayat suci Alquran di lontar yang disimpan di ruang perpustakan ponpes setempat tersebut rutin dibaca oleh santrinya secara bergantian.
KLIK DI SINI untuk Berita Lengkapnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya