SOLOPOS.COM - Kondisi candi Ngempon yang terletak di areal persawahan Kelurahan Ngempon, Bergas, Kabupaten Semarang. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG–Candi Ngempon atau juga disebut Candi Muncul merupakan salah satu peninggalan candi Hindu yang ada di Kabupaten Semarang.

Berlokasi di areal persawahan Kelurahan Ngempon, Bergas, Kabupaten Semarang, candi ini diperkirakan merupakan peninggalan dari raja Sanjaya dari Mataram Kuno dan dibangun pada abad ke 8 Masehi.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Lokasi candi berada di lembah yang merupakan areal persawahan, saat ini candi dikelilingi dangan pagar. Dibuat untuk membatasi sekitar candi.

Disamping itu posisi candi juga dekat dengan sungai. Sebenarnya candi Ngempon terdiri atas sembilan bangunan candi, namun, yang sekarang berdiri hanya empat.

Empat candi yang sudah di rekonstruksi tersebut letaknya di tengah. Sepintas candi-candi yang sudah direkonstruksi tersebut tampak mirip, karena dari detail, lengkung dan ornamennya sangat persis, namun sebenarnya ada satu candi yang berukuran lebih besar dari yang lain.

Dikutip dari Cagar budaya Kemendikbud, Situs Cagar Budaya Candi Ngempon merupakan contoh yang baik dari bangunan keagamaan yang didirikan dengan mempertimbangkan lingkungan alam.

Posisi candi yang berdekatan dengan pertemuan dua anak sungai serta berdekatan dengan sumber mata air panas dan dingin menjadikan Candi Ngempon istimewa.

Kata Ngempon sendiri berasal dari kata impun yang merupakan Bahasa Jawa Kuno dan berarti ‘himpun’ atau ‘kumpul’.

Sampai saat ini, candi tersebut belum diketahui secara pasti waktu pembangunannya.

Situs Cagar Budaya Candi Ngempon kali pertama ditemukan pada akhir 1951 oleh seorang petani yang sedang mencangkul sawahnya.

Petani tersebut menemukan batu-batu candi serta arca Ganesa. Ketika ditemukan, candi tersebut dalam kondisi rusak dan runtuh.

Peninjauan ke lokasi yang dilakukan oleh staf Kantor Cabang LPPN Prambanan memutuskan untuk menindaklanjuti penemuan tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh LPPN di Candi Ngempon tersebut diikuti pula dengan ekskavasi yang berhasil menemukan empat sisa kaki candi. Kaki-kaki candi tersebut kemudian disusun dalam dua baris, yaitu sisi timur dan barat, sehingga candinya saling berhadapan. Di sebelah selatan keempat candi masih ditemukan sisa-sisa candi lainnya.

Penggalian kemudian dilanjutkan di sisi utara serta barat candi dan berhasilkan menemukan sisa pagar keliling candi. Pada pagar sisi utara terdapat pintu gerbang.

Di sekitar sisi kaki candi ditemukan arca Durga dan Siwa, sebuah kotak batu putih, serta batu-batu penyusun candi lainnya.

Pembangunan candi tersebut dikerjakan pada 1952 oleh Dinas Purbakala untuk menyusun sebuah candi dari reruntuhan tersebut.

Dalam perkembangannya, pada 2006 Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah menyusun lagi sebuah candi yang ukurannya lebih kecil dari yang pertama.

Ditempat ini ditemukan 9 lokasi fondasi candi, tetapi saat ini baru 4 candi saja yang sudah selesai direkonstruksi.

Sebenarnya didalam candi Ngempon terdapat patung yang ditemukan antara lain Durga, Ganesha, Kinara Kinari, dan nandi.

Arca-arca tersebut berukuran satu meteran. Dan kini disimpan di Museum Ronggowarsito Semarang.

Berbagai usaha terus dilakukan oleh pihak terkait dalam rangka pelestarian candi. Pemeliharaan tersebut dilakukan melalui perawatan rutin yang dilakukan oleh juru pelihara dengan menggunakan peralatan tradisional. Lingkungan di sekitar Candi Ngempon juga turut ditata dengan harapan agar candi dapat dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai kepentingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya