SOLOPOS.COM - Ilustrasi tradisi dugderan untuk menyambut datangnya bulan Ramadan di Kota Semarang. (semarangkota.go.id)

Solopos.com, SEMARANG – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), memastikan dugderan atau traadisi menyambut datangnya Ramadan tahun ini berlangsung lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain karena pandemi Covid-19 sudah mereda, dugderan tahun 2023 juga akan digelar di Alun-Alun Kota Semarang layaknya pada masa lampau.

Dugderan merupakan agenda berupa kirab budaya yang digelar untuk menyongsong datangnya Ramadan atau bulan puasa. Digelar sejak 1882 atau sejak kepemimpinan Bupati Tumenggung Ario Purbaningrat, dugderan menjadi agenda yang ditunggu-tunggu masyarakat.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Selain adanya kirab yang melibatkan replika Warak Ngendok atau hewan imajiner bertubuh kambing berkepala naga, dugderan juga menyajikan pasar rakyat dan diwarnai pembagian roti ganjel rel kepada masyarakat

Dalam himpitan wabah Covid19, penyelenggara dugderan terpaksa menyederhanakan gelaran tersebut dua kali. “Setelah [pandemi] selesai dan alun-alun sudah diresmikan, maka kami coba menggali sejarah seperti masa lalu. Dugderan tahun ini akan berbeda jauh dengan tahun sebelumnya yang dipusatkan di Masjid Kauman, sekarang di alun-alun,” ungkap Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Winarso, kepada Solopos.com, Rabu (8/3/2023).

Wing melanjutkan prosesi dugderan akan tetap dimulai dari Balai Kota, dan kemudian akan dilanjutkan dengan atraksi di alun-alun. Alasan Wing, alun-alun merupakan titik pertemuan para umara (pejabat pemerintah), ulama dan masyarakat.

Di alun-alun pula nanti Wali Kota Semarang, Hevearita G . Rahayu, akan membacakan suhuf halaqah, yakni surat dari ulama Masjid Kauman yang dulu diberikan kepada bupati Ario untuk disampaikan kepada masyarakat Semarang.

“Kami juga akan menampilkan seni budaya Bergota Music dan penampilan Prajurit Patangpuluhan yang akan diperagakan komunitas dan ASN. Untuk pasar dugderan juga akan digelar oleh Dinas Perdagangan dan berkolaborasi dengan takmir Masjid Kauman,” sambung Wing.

Pasar dugderan akan digelar sepanjang tanggal 10 hingga 22 Maret. Prosesi dugderan akan dilakukan tanggal 20 Maret dan agenda puncaknya, yakni kirab akbar, akan digelar pada 21 Maret.

Wing mengatakan, masyarakat pengguna Jalan Pemuda agar tidak khawatir karena pemerintah sudah menyiapkan strategi agar tidak terjadi kemacetan yang merugikan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya