SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengungsi akibat banjir (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) membangun tanggul darurat dengan bronjong di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Babon. Pembangunan tanggul darurat ini diharapkan mampu mengantisipasi bencana banjir, terutama di wilayah Perumahan Dinar Mas, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase DPU Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari, mengatakan pembangunan tanggul darurat berupa bronjong dan kisdam terus dilakukan di sepanjang DAS Babon, terutama yang melintasi Perumahan Dinar Indah RT 006 RW 026.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Sejak 13 November, DPU telah membangun tanggul bronjong bertingkat berbahan batu dan kawat rajut sepanjang 23 meter di tepi Sungai Babon,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (24/11/2023).

Ia menjelaskan tanggul bronjong ini memiliki ketinggian sekitar 3 meter dengan panjang 23 meter. Pembangunan tanggul darurat ini ditargetkan selesai pada pekan pertama bulan Desember nanti.

“Hasil koordinasi dan pemantauan ke lapangan dengan BBWS Pemali Juana dan Lurah Meteseh, tanggul bronjong direncanakan akan diteruskan pembangunannya sepanjang 30 meter dari pihak BBWS,” jelasnya.

Tak hanya itu, untuk mencegah banjir pihaknya juga telah membuat tanggul sementara dari tumpukan karung berisikan pasir tanah untuk penguatan DAS Babon.

“Kisdam ini dibuat dengan ketinggian 1 meter lebih tinggi dari talud yang sebelumnya terkikis, sehingga harapannya lebih kuat menahan aliran air. Tapi saat ini mulai terkikis dan memerlukan penguatan ulang yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini,” imbuhnya.

Tak hanya Dinas PU, Pemkot Semarang melalui BPBD juga telah menyiagakan perahu pholyteline sebagai upaya preventif saat kondisi tak diinginkan terjadi. Koordinasi dan pemantauan terus dilakukan DPU, BBWS Pemali Juana, BPBD hingga warga masyarakat Dinar Mas.

“Warga juga secara swadaya memasang kamera pengawas dan alarm peringatan. Selain itu, secara sukarela dan bergotong royong melakukan pengecekan debit sungai,” tandasnya.

Kawasan Perumahan Dinar Mas merupakan satu di antara sejumlah daerah di Kota Semarang yang rawan terendam banjir saat musim hujan. Pada musim hujan sebelumnya, perumahan yang dihuni 28 kepala keluarga ini berulang kali diterjang banjir bandang.

Bahkan, pada Jumat 6 Januari 2023 lalu, air bah setinggi 2,5 meter merendam kawasan Perumahan Dinar Mas Semarang akibat jebolnya tanggul di Kali Pengkol. Satu warga dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya