SOLOPOS.COM - Ilustrasi penerapan parkir elektronik. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang menargetkan akan ada 500 titik parkir elektronik di wilayahnya. Parkir elektronik ini berguna untuk mencegah adanya kebocoran retribusi dan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi.

Kepala Bidang Parkir Dishub Kota Semarang, Gama Ekawira Arga Nugraha, mengatakan hingga saat ini Pemkot Semarang sudah memiliki 400 titik parkir elektronik. Jumlah itu akan terus ditambah hingga mencapai 500 titik parkir elektronik.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Kemarin sudah sekitar 400-an. Ini kami dorong jadi 500-an titik parkir elektronik yang ada di Semarang,” ujar Gama saat dihubungi wartawan, Senin (7/8/2023).

Salah satu tempat potensial untuk ditambah titik parkir elektronik yakni di sejumlah fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Pihaknya berencana menambah titik parkir elektronik di lima puskesmas. Selain itu wilayah potensial lain yakni di Kecamatan Tembalang.

“Kami tambah parkir eletronik di 5 puskesmas. Kemudian ada penambahan, di Tembalang sudah ada tapi belum optimal kami tambah lagi,” jelasnya.

Dishub Kota Semarang juga melirik penambahan titik parkir elektronik di tempat yang ramai saat malam hari. Pihaknya menjadikan Jalan Depok sebagai tempat percontohan penerapan parkir elektronik.

“Kami tambah titik-titik di ruas jalan kota yang potensi ditarik parkir pada malam hari. Kami menjadikan kawasan Depok sebagai kawasan percontohan parkir elektronik, di sana sudah diterapkan,” imbuhnya.

Menurutnya, penerapan parkir eletronik di Kota Semarang penting untuk terus didorong demi menaikan pendapatan asli daerah (PAD) dan mencegah kebocoran. “Kalau parkir elektronik hasilnya lebih baik dari parkir manual,” tandasnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut, capaian pendapatan retribusi dari sektor parkir hingga akhir Juli baru mencapai 30 persen. Ita mengakui jika terjadi kebocoran yang cukup besar dari sektor ini

“Bocornya besar sekali. Mereka buat sendiri [targetnya] saja tidak pernah tercapai. Ini masih 30 persen. Makanya, bagaimana upayanya besok kami lakukan evaluasi lagi agar bisa tercapai retribusi tersebut,” kata Ita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya