SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemacetan arus lalu lintas. (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng meminta para pemudik agar tidak berangkat dari terminal bayangan saat arus mudik 2023. Tujuanya, meminimalisasi terjadinya tindak kejahatan dan kepadatan arus saat mudik Lebaran 2023.

Pelaksana harian (Plh) Dishub Jateng, Syurya Deta Syafrie, mengatakan di wilayahnya terdapat 217 terminal resmi. Rincianya, yakni Tipe A ada 18 terminal, Tipe B ada 22 terminal, dan Tipe C ada 177 terminal.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Tipe A di bawah kordinasi Kementerian Perhunungan (kemenhub), Tipe B di bawah pemerintah provinsi, kemudian Tipe C dibawah kabupaten/kota,” kata Deta kepada Solopos.com, Jumat (7/4/2023).

Deta menyampaikan, terminal bayangan rawan tindak kejahatan karena secara pengawasan lebih sulit dilakukan dibanding terminal resmi. Kendati demikian, ia mengaku telah bersinergi dengan pihak kepolisian, Satpol PP, dan Dishub di 35 kabupaten/kota untuk mengantisipasi masifnya tindak kejahatan di terminal bayangan.

“Terminal bayangan tidak dipungkuri memang ada. Maka dari itu, kami mengimbau pada masyarakat untuk menggunakan terminal resmi. Soalnya kalau terminal bayangan, tindak kriminalitasnya tak bisa di jaga, keamanan dan kenyamana sulit di pastikan,” bebernya.

Tak hanya itu, di terminal bayangan juga disebut marak praktik percaloan. Sehingga, pihaknya mengimbau kepasa masyarakat agar bisa naik atau turun di terminal resmi yang telah disediakan.

“Khususnya masyarakat sebagai pengguna, agar bisa menggunakan terminal resmi saja. Kalau enggak ada pengguna yang menanti di terminal bayangan, enggak bakal ada bus yang ngetem di terminal bayangan. Kami juga sudah kordinasi dengan jajaran terkait karena nantinya mereka akan menindak tegas sesuai aturan yang berlaku. Untuk pengusaha, tolong perintahkan awaknya masuk terminal resmi kalau menurunkan atau menaikan penumpang,” tegasnya.

Kepala Terminal Tipe A Mangkang Kota Semarang, Reno Adi Pribadi, mengaku waswas dengan keberadaan terminal bayangan. Sebab, hal itu bisa mempengaruhi kepadatan arus jalan dan menambah tingkat kriminalitas.

“Prediksi kepadatan H-5. Cuma masalahnya kan kami enggak bisa mantau bus yang masuk terminal Semarang karena masih ada terminal bayangan. Misalnya di Semarang ada Sukun [terminal bayangan]. Jadi harapanya, semua bus masuk terminal. Penumpang naik turun di sana terminal agar tak terjajadi kejadian yang tidak diinginkan. Termasuk agar tak terjadi kemacetan,” harap Reno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya