Jateng
Rabu, 18 Agustus 2021 - 17:45 WIB

Cegah Penularan Covid-19, 216 Pasar Tradisional Jateng Ditata

Imam Yuda Saputra  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat meninjau Pasar Nglejok, Purwodadi, Kabupaten Grobogan beberapa waktu lalu. (Solopos.com/Arif Fajar S)

Solopos.com, SEMARANG – Sebanyak 216 pasar tradisional yang tersebar di 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) mengalami penataan ulang guna mencegah penularan Covid-19.

Penataan dilakukan dengan cara memberikan jarak antarlapak pedagang. Upaya itu diyakini mampu meminimalisasi terjadi kerumunan yang disebabkan antrean pembeli.

Advertisement

“Contoh pasar tradisonal di Jateng yang ditata ulang, Pasar Randudongkal Pemalang, Pasar Nglejok Grobogan, Pasar Gemolong Sragen, dan Pasar Puri Baru Pati. Di pasar itu kita lakukan penataan jaga jarak antarpedagang,” ujar Penjabat (Pj.) Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo, saat rapat penanganan Covid-19, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Turun Level, Pemkot Semarang Izinkan Tempat Wisata & Hiburan Buka

Advertisement

Baca juga: Turun Level, Pemkot Semarang Izinkan Tempat Wisata & Hiburan Buka

Pembentukan Polisi Covid-19 yang bertugas menertibkan protokol kesehatan juga sudah diterapkan di beberapa pasar tradisional di Jateng. Dari 890 pasar rakyat atau pasar tradisional yang ada di Jateng, sekitar 389 pasar sudah memiliki Polisi Covid-19.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pun mengapresiasi langkah pengelola pasar yang telah melakukan penataan. Hal ini, menurutnya menjadi bukti bahwa masyarakat sudah peduli dengan pencegahan persebaran Covid-19.

Advertisement

Baca juga: Tol Pemalang–Batang Bantu Angkat Perekonomian UMKM

Ganjar meminta penataan pasar tradisional di Jateng tidak hanya formalitas. Namun semua pihak benar-benar menjaga pasar yang sudah tertata itu dengan baik. “Jangan setelah ditata, kemudian didiamkan. Saya khawatir, kondisi yang sudah membaik ini kemudian membuat kita lengah,” tegasnya.

Ganjar mengaku sudah meninjau sejumlah pasar yang telah ditata. Menurutnya, penataan itu sebagai contoh yang baik dan harus ditiru pasar-pasar lain.

Advertisement

“Maka begitu kemarin ada beberapa contoh menata pasar, menurut saya ini cara baik untuk kita jadikan sekaligus kebiasaan baru. New normal di pasar. Sehingga, pasar itu mesipun mungkin belum banyak divaksin, minimal dengan penataan itu bisa mencegah penularan,” jelasnya.

 

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif