Jateng
Selasa, 13 Juni 2023 - 11:46 WIB

Cegah Potensi Inflasi saat Iduladha, Pemkab Kudus Siap Intervensi Harga Pangan

Newswire  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (Freepik)

Solopos.com, KUDUS — Pemkab Kudus ancang-ancang menghadapi terjadinya potensi inflasi menjelang Iduladha. Jika terdapat lonjakan harga pangan yang tak terkendali, Pemkab Kudus bersiap mengintervensi harga tersebut agar segera stabil.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harga sejumlah kebutuhan pokok akan naik saat momen Iduladha. Hal itu dinilai menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi.

Advertisement

Saat Mei 2023, harga lima komoditas pangan di Kudus menjadi penyebab terjadinya inflasi. Masing-masing bahan pangan itu, seperti telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, serta rokok kretek dan filter.

Sejauh ini, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kudus telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga agar laju inflasi tetap stabil saat Iduladha.

“Kami tentunya akan berupaya agar harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut tidak mengalami lonjakan harga yang bisa mempengaruhi laju inflasi di Kudus,” kata Ketua TPID Kudus yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus, Samani Intakoris seperti dikutip dari Antara, Selasa (13/6/2023).

Advertisement

Selain berupaya menekan harga jual komoditas masyarakat di pasaran tidak terlalu tinggi, pemantauan harga jual di pasaran juga rutin dilakukan guna mengetahui pergerakan harga jual di pasaran.

“Jika ada lonjakan harga yang tidak terkendali, pemerintah daerah melalui TPID akan berupaya menekan laju kenaikan harga ini dengan sejumlah langkah intervensi,” ujarnya.

Di samping itu, Pemkab Kudus bakal berkoordinasi dengan daerah lain penghasil komoditas yang harga jual mendadak melambung. Harapannya, agar Kudus mendapatkan pasokan tambahan untuk stabilisasi harga.

Advertisement

“Saat ini sudah mulai diantisipasi dengan beberapa langkah tersebut. Harapannya stabilitas harga bisa bertahan dan inflasi juga bisa stabil. Kalaupun naik diharapkan tidak terlalu tinggi dan masih batas wajar,” ujarnya.

Sumber: Antara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif