SOLOPOS.COM - Ilustrasi anjing gila penyebar rabies (modernguidetohealth.com)

Solopos.com, SEMARANG — Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mulai memperketat pemantauan lalu lintas hewan di daerah perbatasan. Hal itu ditujukan mengantisipasi masuknya virus rabies di wilayahnya.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Turhadi Noerrachman, mengatakan pengetatan pengawasan dilakukan di semua pintu masuk Jawa Tengah. Hal itu termasuk yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat dan Jawa Timur.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Kami harapkan kepada masyarakat yang membawa hewan berisiko terpapar rabies segera laporkan ke petugas karantina pertanian. Nanti langsung divaksin. Silakan juga untuk vaksinasi, bisa di mana saja. Bisa di rumah-rumah klinik hewan atau puskeswan,” kata Turhadi, Minggu (25/6/2023).

Tak hanya selesai divaksinasi, perkembangan antibodi pada hewan tersebut juga akan dipantau terus-menerus selama 14 hari. Kemudian, petugasnya akan mengecek kembali apakah vaksinasinya sudah membentuk antibodi pada tubuh hewan atau tidak.

“Jadi, habis divaksin selama 14 hari kemudian melapor ke karantina. Nanti dites lagi apakah vaksinnya membentuk antibodi atau tidak. Kalau sudah bentuk antibodi akan kami berikan sertifikat dan dinyatakan aman,” jelasnya.

Terkait kondisi penyakit rabies di Jateng, Turhadi menegaskan sejauh ini pihaknya memastikan Jawa Tengah masih berstatus bebas penularan rabies. Selain populasi anjing yang sedikit, hal itu disebabkan penduduk Jawa Tengah didominasi Muslim.

“Makanya, kejadian rabies seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mewabah itu membuat keprihatinan. Jangan sampai status bebas vaksin di Jateng menjadi turun akibat masuknya rabies dari sana. Itu kan berisiko bagi manusia dan bagi industri pariwisata. Kalau di Jateng kan tidak banyak populasi anjingnya karena warganya kebanyakan adalah Muslim. Sampai saat ini belum ada temuan kasus rabies,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pemilik hewan piaraan mulai berbondong-bondong mendatangi Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Kelurahan Tambangan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Kedatangan mereka tak lain untuk menjalani vaksinasi rabies pada hewan piaraan sebagai antisipasi merebaknya penyakit rabies di sejumlah provinsi di Tanah Air.

“Saya agak takut juga [rabies] sih. Kalau kucing kan jarang ada yang kena rabies, paling sering ya anjing atau monyet. Walau di Semarang belum ada, tapi paling enggak ya mesti waspada,” kata pemilik kucing, Erna Sulistyowati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya