Jateng
Selasa, 21 Februari 2023 - 11:27 WIB

Cepetan Alas Kebumen, Kesenian Tradisional untuk Usir Penjajah di Zaman Dahulu

Novi Tyas Anggraini  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kesenian Cepetan Alas Kebumen. (Istimewa/kec-pejagoan.kebumenkab.go.id)

Solopos.com, KEBUMENKebumen merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki banyak potensi menarik di dalamnya. Selain terkenal dengan pendidikan, pariwisata, dan kulinernya, Kebumen juga memiliki warisan budaya yang kaya.

Salah satu kesenian unik di Kebumen bernama kesenian cepetan. Di mana seluruh pemainnya menggunakan topeng berbagai karakter.

Advertisement

Kesenian cepetan/cepetan alas (cara membacanya sama seperti huruf “e” pada kata bebek) merupakan salah satu kesenian tradisional asli Kebumen, Jawa Tengah.

Menurut sejarahnya, seni cepetan berasal dari wilayah utara Kebumen, yaitu Pejagoan wilayah Utara seperti Watulawang, Pengaringan, Peniron hingga Aditirto, serta wilayah Karanggayam dan sekitarnya.

Advertisement

Menurut sejarahnya, seni cepetan berasal dari wilayah utara Kebumen, yaitu Pejagoan wilayah Utara seperti Watulawang, Pengaringan, Peniron hingga Aditirto, serta wilayah Karanggayam dan sekitarnya.

Melansir dari berbagai sumber, kesenian cepetan Kebumen ini pada dasarnya lahir sebagai bentuk perlawanan nonfisik rakyat untuk mengusir penjajah dengan cara menakut-nakuti dengan topeng cepetan yang seram hingga membuat mereka tidak kerasan dan meninggalkan wilayah Kebumen.

Asal usul penamaan kesenian cepetan alas sendiri berasal dari kata cepet yang konon merupakan salah satu makhluk halus pada cerita masyarakat Kebumen, khususnya di daerah pedesaan. Sedangkan kata alas diambil dari bahasa Jawa yang artinya hutan.

Advertisement

Dari kedua makna tersebut bisa disimpulkan bahwa kesenian cepetan alas dinilai sebagai kesenian yang mengandung unsur magis. Kesenian itu dulunya digunakan warga untuk melawan penjajah di mana ketika ada pejuang akan ditangkap penjajah, maka melalui cepetan orang yang dicari penjajah tersebut seolah-olah akan kesurupan.

Dalam pementasannya, cepetan alas dibawakan dalam sebuah grup yang terdiri atas penari dan pemain musik gamelan. Para penari menggunakan topeng yang terbuat dari kayu pule dengan diberi ijuk sebagai rambut. Sedangkan untuk pakaiannya, umumnya memakai kostum hitam, ikat pinggang, serta jarit.

Kesenian cepetan ini juga masih termasuk dalam rumpun tari rakyat. Hal itu bisa dilihat dari gerakannya yang spontan dengan arena pertunjukan dan kostum sederhana.

Advertisement

Kesenian tradisional ini pada awalnya kebanyakan bertujuan untuk ritual bagi para leluhur dan unsur alam lainnya. Namun, seiring perkembangan zaman, kesenian cepetan tidak selalu dibawakan secara magis dengan penari yang mengalami kesurupan.

Kini, kesenian ini telah berevolusi menjadi sebuah kesenian hiburan khas Kebumen yang melibatkan seni tari dan musik dengan pementasan dilakukan di pusat kota Kebumen.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif