SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan sumur resapan di Desa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/9/2023). Banyaknya sumur resapan itu menjadikan Desa Patemon kini tahan kekeringan. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARANDesa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah kini memiliki ratusan sumur resapan.

Banyaknya sumur itu dinilai telah memberikan dampak positif ke warga. Terlebih di tengah kemarau panjang saat ini, di mana Desa Patemon tahan terhadap kekeringan.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Salah seorang tokoh penggerak sumur resapan di Desa Patemon, Joko Waluyo, mengatakan pembuatan ratusan sumur resapan itu dimulai sekitar tahun 2014. Setahun sebelumnya atau tahun 2013, Desa Patemon mengalami krisis air bersih yang cukup parah.

“Tahun 2014, mulai masuk Indonesia Urban Resilient Water Sanitation and Hygiene (Iuwash) United States Agency for International Development (Usaid) yang ingin membantu membangun sumur resapan di Desa Patemon. Akhirnya kami coba bersama bangun sumur resapan di Patemon, waktu itu sekitar 300-an lebih. Setelah itu dibangun, satu tahun selanjutnya mulai bisa dirasakan,” terang Joko kepada Solopos.com, Selasa (12/9/2023).

Setelah adanya sumur resapan itu, lanjut Joko, sumur-sumur warga yang merupakan sumur manual sedalam dari 36 meter lebih banyak debit airnya. Dari sebelumnya hanya bisa dimanfaatkan satu keluarga dengan dua anak, kini bisa dimanfaatkan sebanyak 18 kepala keluarga.

“Jadi ada kenaikan signifikan. Pada musim kemarau saat ini mata air di tempat kami juga masih mengalir. Walaupun tidak seperti musim penghujan,” terang Joko.

Menurutnya sumur resapan itu sangat penting untuk kelangsungan dan keberlanjutan sumber mata air yang ada di Desa Patemon. Saat ini sudah ada sekitar 300-an sumur resapan.

Ratusan sumur resapan itu tersebar di beberapa lokasi di wilayah Desa Patemon. Selain berfungsi untuk cadangan air di saat musim kemarau, sumur resapan juga difungsikan untuk mengantisipasi terjadinya banjir.

“Jadi kalau sumur resapan dibangun di sekitar daerah-daerah itu otomatis air itu tidak langsung ke selokan. Tapi masuk ke sumur resapan sehingga banjir itu akan berkurang,” jelas Joko.

Diakuinya, pada awal pembangunan sumur resapan itu banyak masyarakat yang menolaknya. Sebab, warga belum mengetahui fungsi dan manfaat dari sumur resapan tersebut.

Namun dengan pendekatan yang dilakukan oleh tokoh masyarakat dan pemerintah desa, akhirnya masyarakat bisa memahami dan setuju untuk dibangun sumur resapan.

Saat ini jika ada bantuan pembuatan sumur resapan, masyarakat justru dengan senang hati mengajukan diri untuk dibangun di dekat rumah atau pekarangannya.

“Saat ini kalau Patemon ada dana, entah itu dari CSR atau dari PDAM itu langsung kami tawarkan ke warga. Warga pun langsung sudah pada minta di tempatnya,” beber Joko.

Salah seorang warga, Budiono, mengaku debit air di sumurnya saat ini tinggi setelah adanya sumur resapan di pekarangan rumahnya. Selain itu, stabilitas debit air juga lebih terjaga.

“Biasanya kalau sudah mulai Agustus sampai Oktober itu kan tidak ada hujan, sebelum ada sumur resapan, sumur galian itu kering. Dengan adanya sumur resapan ini, saya sudah lima tahun lebih tidak mengalami kekeringan,” ungkap Budiono.

Selain itu, pada musim kemarau seperti ini bisa membantu warga sekitar yang kekurangan air karena tidak memiliki sumur sendiri. Bahkan di sumur galian miliknya, kata Budiono, ada 18 warga yang juga ikut menikmati air dari sumur tersebut.

“Sebelum ada sumur resapan ini, sumur gali milik saya hanya bisa mencukupi satu keluarga dengan kapasitas 300 liter sampai 400 liter setiap hari, diambil pagi dan sore. Setelah adanya sumur resapan itu, bisa setiap saat mengambil air,” bebernya.

Perkiraan kenaikan debit air dengan adanya sumur resapan, kata Budiono, bisa mencapai 20 kali lipat. Sebab, di musim kemarau seperti ini sumur miliknya masih ada sekitar 20 meter kubik air. Sedangkan untuk musim penghujan bisa mencapai 40 meter kubik air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya